Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Strategi Bisnis Uni Eropa Penetrasi Produk Kuliner di Indonesia

Duta Besar Uni Eropa dan Brunei Darussalam untuk Indonesia Vincent Piket mengatakan di tengah tantangan sistem pangan berkelanjutan membawa produk Uni Eropa bisa bersaing di pasaran.
Uni Eropa terus mengakselerasi pemasaran produk kuliner di Indonesia.
Uni Eropa terus mengakselerasi pemasaran produk kuliner di Indonesia.

Bisnis.com, BANDUNG - Uni Eropa terus mengakselerasi pemasaran produk kuliner di Indonesia karena masyarakatnya dinilai menjadi market yang menarik untuk terus dipenetrasi dengan beragam produk unggulan Uni Eropa.

Duta Besar Uni Eropa dan Brunei Darussalam untuk Indonesia Vincent Piket mengatakan di tengah tantangan sistem pangan berkelanjutan membawa produk Uni Eropa bisa bersaing di pasaran.

Menurutnya, saat ini produk pangan dan kuliner dari Uni Eropa telah menerapkan kebijakan European Green Deal, strategi ‘Dari Pertanian Hingga ke Penyajian’.

“Strategi baru ini mendorong produksi dan pemrosesan makanan yang lebih hijau, pola makan yang lebih berkelanjutan dengan limbah makanan yang lebih sedikit, membangun rantai makanan yang bekerja tak hanya untuk konsumen dan produsen, tetapi juga untuk iklim dan lingkungan," kata dia dalam rilis yang diterima Bisnis, Kamis (2/6/2022).

Ia mengatakan, dalam program partnership event kampanye bertajuk 'Warna Warni Eropa. Cita Rasa Unggulan', pihaknya ingin mengapresiasi mitra dagang yang ada di Indonesia atas dukungan mereka dalam mempromosikan produk makanan dan minuman Uni Eropa.

"Acara ini sekaligus mencari kolaborasi lebih lanjut dan dukungan berkelanjutan untuk jaringan bisnis makanan dan minuman demi memperkuat kehadiran produk-produk Uni Eropa di pasar Indonesia," jelas dia.

Ia menjelaskan, sejak peluncuran program kampanye 'Warna Warni Eropa. Cita Rasa Unggulan' di Indonesia pada Agustus 2021 lalu, Uni Eropa telah berkolaborasi dengan mitra bisnis F&B untuk menghadirkan pengalaman citarasa produk-produk makanan dan minuman Uni Eropa.

Acara ini sendiri dilaksanakan di The Westin Jakarta dan dihadiri 70 perwakilan dari industri makanan dan minuman di Indonesia, termasuk importir dan distributor makanan dan minuman Uni Eropa di Indonesia, pengecer, chef-entrepreneur, asosiasi industri, serta perwakilan dari negara anggota Uni Eropa di Indonesia.

“Konsumen dapat menikmati produk Uni Eropa dengan nyaman. Sementara itu, para produsen memadukan teknik produksi tradisional dengan praktik inovatif pada produk olahan susu Uni Eropa yang membawa kesegaran dan keamanan untuk produk olahan susu mereka. Kami berharap dalam tiga tahun ke depan, akan lebih banyak produk daging dan olahan susu dari Uni Eropa yang tersedia di pasar Indonesia," kata dia.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey mengatakan saat ini sektor ritel di Indonesia menilai permintaan terhadap produk-produk pangan asal Uni Eropa terus meningkat setiap tahunnya.

“Sebagai aktor utama yang memperkenalkan dan menyoroti makanan dan bahan-bahan makanan Eropa kepada konsumen kami, sektor bisnis ritel telah melihat adanya peningkatan dari pemintaan produk-produk Uni Eropa selama beberapa tahun terakhir. Produk olahan susu, minyak zaitun, dan anggur terkenal mereka telah menjadi permintaan teratas. Tentu saja, ini akan menjadi peluang yang sangat baik untuk memperkuat kehadiran mereka di Indonesia," jelasnya. (k34)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper