Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perluas Laku Pandai, Bank BJB Gandeng PWNU Jabar

Perluasan agen layanan keuangan tanpa kantor untuk keuangan inklusif (Laku Pandai) itu diakui sejalan dengan misi Bank BJB untuk berpartisipasi sebagai penggerak dan pendorong laju perkonomian daerah.
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jabar.
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jabar.

Bisnis.com, BANDUNG--PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jabar. 

NU diyakini merupakan ormas yang memiliki basis massa yang relatif potensial menggerakkan roda perekonomian daerah.

Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mengatakan, PWNU Jabar membawahi 27 Pengurus Cabang NU. Lebih dari 500 ribu santri menuntut ilmu keagamaan di lebih dari 10 ribu pesantren yang tersebar di Jabar. Selain itu, PWNU Jabar menjadi wadah bagi 60 persen warga Tatar Priangan.

Perluasan agen layanan keuangan tanpa kantor untuk keuangan inklusif (Laku Pandai) itu diakuinya sejalan dengan misi Bank BJB untuk berpartisipasi sebagai penggerak dan pendorong laju perkonomian daerah.

“Sinergi dan kolaborasi dengan PWNU Jabar ini merupakan wujud partisipasi dan komitmen kami mewujudkan Jabar Juara Lahir Batin,” kata Yuddy dalam keterangan yang diterima Bisnis, Jumat (1/4/2022).

Yuddy menuturkan, Gubernur Jabar Ridwan Kamil sangat berharap kerja sama ini dapat turut menggerakkan ekonomi di Jawa Barat.

"Seperti yang kita ketahui bersama, Pak Gubernur itu sangat bangga terhadap Bank BJB sebagai BUMD dan BPD terbaik dan terbesar di Indonesia. Harapannya, produk dan layanan Bank BJB bisa dimanfaatkan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat khususnya PWNU Jawa Barat," ungkap Yuddy.

Salah satu program yang bisa dimanfaatkan lingkungan pondok pesantren dan masjid lanjut Yuddy, yakni kredit Masyarakat Ekonomi Sejahtera (Mesra). Yuddy mengakui, produk pembiayaan hasil inisiasi dan gagasan Gubernur Jabar Ridwan Kamil untuk masyarakat ekonomi kecil itu bisa dimanfaatkan.

“Kredit Mesra ini diperuntukkan bagi mereka yang punya kemampuan usaha tapi tidak memiliki kemampuan finansial. Produk pembiayaan kredit utk golongan ekonomi kecil yang tidak dikenakan bunga dan tanpa agunan itu bisa dimanfaatkan basis kelompok dan menjadi bagian anggota dari rumah ibadah yang cocok dengan tujuan pemberdayaan PWNU Jabar,” jelasnya.

Khusus mengenai produk dan layanan yang bisa dimanfaatkan, Yuddy menyebutkan itu dapat mendukung sejumlah program pemberdayaan dan peningkatan ekonomi yang berbasis keumatan. 

Selain kredit Mesra, kerja sama yang bisa dijalin yakni agen Laku Pandai dengan PCNU, lembaga, dan pesantren di lingkungan PWNU Jabar. Pemasaran produk Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank BJB pun bisa dikolaborasikan.

“Program digitalisasi pun bisa dilakukan dengan pengutipan zakat melalui channel Bank BJB dan pemasangan QRIS di masjid, pondok pesantren, dan lingkungan PWNU Jabar lainnya. Edukasi pasar modal pun nanti akan didukung BJB Sekuritas,” ujarnya.

Secara kinerja bisnis, Bank BJB secara nasional menempati urutan ke-15 dari 107 lembaga perbankan di Indonesia. Bank BJB pun dinobatkan sebagai BPD terbaik dan terbesar se-Indonesia dengan total aset konsolidasi mencapai Rp158 triliun (Desember 2021). Jaringan yang dimiliki Bank BJB pun tersebar di 14 provinsi se-Indonesia.

Sementara itu, Ketua PWNU Jabar KH Juhadi Muhammad merespons positif adanya nota kesepahaman dengan Bank BJB tersebut. Kerja sama saling menguntungkan itu diakuinya bisa meningkatkan perekonomian para santri, warga pesantren, dan lingkungan sekitar.

“Diharapkan, dengan MoU ini ke depannya kita bisa bekerja sama. Mudah-mudahan pesantren bisa memanfaatkan produk dan layanan Bank BJB. Di Jabar ini ada sekitar 15 ribu pesantren yang potensial untuk meningkatkan perekonomian,” kata Juhadi.

Menurutnya, pemberdayaan para santri dan warga pesantren menjadi agen Laku Pandai Bank BJB itu sejalan dengan program yang dijalankan pesantren untuk kemandirian ekonomi. Sebab, setiap pesantren diakuinya memiliki teknik tersendiri untuk memberikan pendidikan kewirausahaan para santri.

Juhadi menambahkan, program peningkatan ekonomi masyarakat itu tak hanya menyasar lembaga pesantren. Namun, produk kredit Mesra pun bisa dimanfaatkan keluarga masjid untuk meningkatkan skala perekonomiannya. Terlebih, produk yang ditawarkan itu prosesnya relatif mudah dan keringanan tanpa beban bunga sepeser pun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper