Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Alasan Purwakarta Jadi Sentra Jagung dan Kedelai di Jabar

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan pihaknya bersama Kementerian Pertanian, pemerintah daerah dan Yayasan Dewa Dewi, melakukan penanaman jagung di Kabupaten Purwakarta.
Wapres Ma'ruf Amin didampingi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menanam jagung di lokasi integrated farming di Desa Ciparung Sari, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta, Senin, 28 Maret 2022./Bisnis-Akbar Evandio
Wapres Ma'ruf Amin didampingi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menanam jagung di lokasi integrated farming di Desa Ciparung Sari, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta, Senin, 28 Maret 2022./Bisnis-Akbar Evandio

Bisnis.com, PURWAKARTA - Pemerintah pusat melirik Kabupaten Purwakarta sebagai wilayah perkebunan jagung karena sampai saat ini Indonesia masih ketergantungan impor bahan pangan.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan pihaknya bersama Kementerian Pertanian, pemerintah daerah dan Yayasan Dewa Dewi, melakukan penanaman jagung di Kabupaten Purwakarta. Jagung yang ditanam jenis hibrida salah satunya untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak.

"Hari ini, saya bersama Wakil Menteri Pertanian bersama Pak Gubernur dan pengurus Yayasan Dewa Dewi, ini menekan upaya-upaya pemberdayaan masyarakat melalui penanaman jagung dan kedelai," ujarnya, saat melakukan tanam jagung di Desa Campakasari, Kecamatan Cibatu, Senin (28/3/2022).

Menurut Ma'ruf Amin, saat ini Indonesia masih kekurangan bahan pangan, termasuk jagung. Tak hanya jagung, Indonesia juga masih ketergantungan akan impor kedelai.

Bahkan, suplai kedelai untuk kebutuhan dalam negeri, 90 persennya berasal dari impor. Guna meminimalisasi hal ini, pemerintah berupaya untuk memanfaatkan lahan tidur yang masih bisa digunakan, salah satunya di Kabupaten Purwakarta.

Di wilayah ini, lahan tidur yang dikuasai oleh pemerintah dalam hal ini Perhutani atau BUMN dan swasta cukup luas. Karenanya, warga di Kabupaten Purwakarta ini diajak untuk memanfaatkan lahan tersebut.

"Tetapi, biasanya suka ada kendala. Yaitu, masyarakat kadang-kadang bisa menanam tapi tidak bisa menjual. Atau, sulit menanam karena tidak ada lahannya," ujarnya.

Dengan adanya kerja sama ini, lanjut Ma'ruf Amin, pihaknya berharap bisa memfasilitasi untuk memberi pembiayaan. Kemudian juga memasarkan.

Jika nanti kerja sama ini berjalan dan banyak lahan-lahan yang bisa digunakan, maka akan lebih luas lagi dalam memberdayakan masyarakat.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan saat ini urusan bahan pangan menjadi isu yang sangat sensitif. Jika ada survei, maka selalu muncul menjadi nomor satu atau trending.

"Makanya kita sangat mengapresiasi atas kerja sama ini. Apalagi, dalam hal pengembangan perkebunan jagung ini yang dipilih adalah Jawa Barat, dalam hal ini Kabupaten Purwakarta," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi mengatakan kegiatan ini untuk menindaklanjuti arahan dari Presiden untuk terus menggiatkan pertanian.

"Pemerintah terutama Kementerian Pertanian sangat mengapresiasi sekali terkait ide-ide ini, mudah-mudahan apa yang diharapkan dan yang sudah diresmikan oleh Pak Wapres ini bukan hanya sekedar wacana, tetapi bisa jadi contoh di daerah-daerah lain," ujarnya.

Pemerintah pusat maupun daerah, saat ini membuka diri mengenai pengadaan bibit dan benih. "Kami juga saat ini sudah mengarah pada digitalisasi pertanian. Supaya, semakin mudah diakses oleh petani milenial," jelasnya. (K60)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Asep Mulyana
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper