Bisnis.com, CIREBON - Bupati Cirebon Imron Rosyadi menyatakan ada sekira 10.000 unit rumah tidak layak huni (rutilahu) di Kabupaten Cirebon yang perlu diperbaiki.
Imron mengatakan kesanggupan pemerintah daerah untuk memperbaiki rutilahu tersebut setiap tahunnya hanya sekira 700 unit.
"Artinya sampai akhir periode kepemimimpinan saya hanya mampu memperbaiki 3.500 unit saja. Sisanya masih banyak," kata Imron saat ditemui di Pendopo Bupati, Jalan Kartini, Kota Cirebon, Senin (14/3/2022).
Imron mengatakan, pemerintah daerah mengalami hambatan untuk memperbaiki seluruh rutilahu di Kabupaten Cirebon. Hal tersebut karena terbatasnya jumlah anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) setiap tahunnya.
Menurut Imron, perbaikan rutilahu di Kabupaten Cirebon bisa dibantu oleh bantuan dari perusahaan melalui program corporate social responbility (CSR).
"CSR adalah hak masyarakat dari perusahaan. Program tersebut bisa digulirkan untuk perbaikan rutilahu atau program sosial lainnya," kata Imron.
Selain dari program CSR, perbaikan rutilahu di Kabupaten Cirebon pun bisa mengandalkan dana zakat yang dihimpun oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
Setiap bulannya, kata Imron, perbaikan rutilahu dari dana tersebut sering dilakukan. Mekanisme penggunaan dana zakat sebagai upaya perbaikan tidak serumit menggunakan anggaran daerah.
"Kalau pakai anggaran daerah itu sulit, mekanismenya panjang. Sementara kalau pakai dari Baznas itu bisa segera," kata Imron.
"Selain itu, saya juga meminta kepada masyarakat di Kabupaten Cirebon yang memiliki harta berlebih, tolong juga bisa membantu perbaikan rutilahu. Semangat gotong royong bisa dilakukan untuk kemaslahatan umat," imbuhnya.
Direktur Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Astanajapura, Multahibun mengatakan, pada 2022 ini pihaknya hanya mampu menganggakan Rp30 juta untuk program CSR. Hal tersebut lantaran pendapatan pada 2021 hanya Rp4 miliar.
"Baru sekadar membantu perbaikan musala dan madrasah saja. Mudah-mudahan tahun selanjutnya bisa membantu kegiatan sosial lainnya di Kabupaten Cirebon," kata Imron.