Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jabar Fokuskan Vaksinasi Booster di 10 Daerah, Ini Daftarnya

Ketua Divisi Vaksinasi Satgas Penanganan Covid-19 Dedi Supandi mengatakan pelaksanaan vaksinasi tersebut sudah mulai dilakukan Rabu (12/1/2022) kemarin.
Tenaga kesehatan menyuntikkan cairan vaksin dosis ketiga kepada warga lansia saat vaksinasi booster Covid-19 di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati, Jakarta, Rabu (12/1/2021). Bisnis/Arief Hermawan P
Tenaga kesehatan menyuntikkan cairan vaksin dosis ketiga kepada warga lansia saat vaksinasi booster Covid-19 di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati, Jakarta, Rabu (12/1/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah mulai menggelar vaksinasi ketiga alias booster di 10 daerah.

Ketua Divisi Vaksinasi Satgas Penanganan Covid-19 Dedi Supandi mengatakan pelaksanaan vaksinasi tersebut sudah mulai dilakukan Rabu (12/1/2022) kemarin.

Menurutnya vaksinasi booster diberikan kepada daerah yang sudah melakukan capaian 70 persen untuk dosis pertama dan 60 persen dosis kedua.

"Ada 10 Kabupaten/Kota di Jabar yang dosis pertamanya di atas 70 persen dan dosis keduanya di atas 60 persen, yakni delapan Kota dan dua Kabupaten," kata Dedi di Bandung, Kamis (13/1/2022).

Adapun daerah yang mendapat vaksin booster antara lain, Kota Cirebon, Kota Bandung, Kota Bogor, Kota Sukabumi, Kota Cimahi, Kota Banjar, Kota Bekasi, Kota Depok, Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Sumedang.

Vaksinasi booster yang diberikan yakni Sinovac, Astrazeneca dan Pfizer.

"Vaksin ada Sinovac, ada Astrazeneca, dan juga Pfizer. Sinovac kurang lebih di 1 juta lebih dosis, Astra di 79 ribu dan Pfizer 79 ribu sekian. Itu semua belum terancam kadaluarsa, hanya itu yang akan dipergunakan untuk melakukan booster," ungkapnya.

Menurutnya vaksinasi penguat ini diutamakan untum masyarakat yang rentan atau mempunyai aktivitas tinggi untuk bersentuhan/bersinggungan dengan kondisi atau Covid-19,

"Jadi rentan ini seperti pekerja kesehatan, TNI-Polri, dan guru tenaga pendidikan, itu yang akan kita utamakan," ungkapnya.

Dia menuturka vaksin booster sudah mulai digelar sejak 27 Desember 2021 dengan menggunakan stok vaksin yang hampir kadaluarsa. Upaya itu pun telah mendapat izin dari pemerintah pusat.

"Kenapa dari 27 Desember 2021, karena kami mengajukan surat kaitan dengan vaksin yang akan terancam kadaluarsa. Itu ada 184 ribu vaksin akan berakhir di Januari 2022. Tapi itu sudah tuntas semua," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper