Bisnis.com, KARAWANG - Kabupaten Karawang ternyata memiliki hasil laut yang cukup melimpah. Bukan hanya jenis ikan tangkapan, tapi juga berupa budi daya rumput laut yang sangat menjanjikan dari sisi ekonomi.
Kepala Bidang Perikanan Budidaya Dinas Perikanan Kabupaten Karawang Supriadi mengklaim budi daya rumput laut prospeknya cukup menjanjikan. Menurutnya, budi daya rumput laut akan semakin berkembang seiring meningkatnya minat masyarakat akan makanan sehat yang bersumber dari rumput laut ini.
"Saya berasumsi, budi daya rumput laut akan mengalami tren peningkatan kedepannya. Disamping pengembangannya mudah, hamanya juga relatif hampir tidak ada," ujar Supriadi dalam keterangannya, akhir pekan kemarin.
Supriadi mengaku, pemerintah akan terus mendorong supaya budidaya rumput laut ini bisa terus berkembang. Jika dilakukan secara konsisten, dia meyakini budi daya rumput laut tersebut akan semakin moncer. Adapun rumput laut hasil budidaya tersebut, saat ini sudah dibuat menjadi beberapa produk olahan. Seperti, agar-agar strip dan mi kristal yang kini mulai digemari sebagai makanan kesehatan.
Ketua Koperasi Mina Agar Makmur Kabupaten Karawang Usup Supriatna mengaku bersyukur karena produksi rumput laut kering dan produk olahan rumput laut cenderung stabil meski dua tahun sudah pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Justru, kata dia, koperasinya selalu kebanjiran order.
"Alhamdulillah, pandemi Covid-19 tidak berpengaruh bagi kami. Produksi dan pasar tetap stabil," ujar Usup.
Dia menuturkan permintaan rumput laut kering dan agar-agar rumput laut yang dihasilkan oleh anggota koperasinya cukup tinggi. Koperasi tersebut, menjual rumput laut kering kepada salah satu perusahaan pengolahan rumput laut di Jakarta. Setiap bulan, dikirim sekitar 100 ton.
"Kalau dirata-ratakan setiap tahun, kami menjual 1.000-1.200 ton. Kalau produksi kami, lebih dari 1.200 ton pun perusahaan tersebut siap menampung," ujarnya.
Terkait harga jual rumput laut dari Koperasi Mina Agar Makmur, itu dibandrol Rp5.000 per kilogram. Dengan asumsi produksi 1.200 ton per tahun, koperasi mendapat keuntungan sekitar Rp6 miliar. Pendapatan tersebut, belum termasuk omzet dari pengolahan agar-agar rumput laut.
"Selain menjual rumput laut kering, kami juga memproduksi agar-agar strip dan mi kristal rumput laut," jelas dia.
Ucup mengungkapkan, agar-agar strip adalah makanan olahan rumput laut jenis Glacilaria sp yang mengandung serat tinggi dan cocok dijadikan menu diet. Makanan jenis ini banyak digemari di China dan Jepang. (K60)