Bisnis.com, CIREBON - Harga minyak goreng di Indonesia mengalami kenaikan harga sejak beberapa waktu terakhir, termasuk di Kabupaten Cirebon. Salah satu komoditas diprediksi terus melonjak seiring harga minyak kelapa sawit mentah atau CPO menunjukkan tren positif.
Berdasarkan data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga minyak goreng kemasan di Kabupaten Cirebon per Senin (22/11/2021) mencapai angka Rp18.500 per kilogram.
Pada bulan lalu, harga minyak goreng kemasan yang dijual baik di pasar tradisional atau pun modern hanya Rp15.600 per kilogram.
Sementara, untuk minyak goreng curah kini dijual dengan harga Rp18.750 per kilogram, dari harga semula hanya Rp14.950.
Kementerian Perdagangan memastikan seluruh ritel bakal menyediakan minyak goreng pillow pack seharga Rp14.000 pekan ini.
Langkah itu diambil untuk menekan laju kenaikan harga komoditas strategis itu menyusul tren kenaikan harga minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) di tengah siklus komoditas pada tahun ini.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan saat ini sejumlah ritel di kawasan aglomerasi Jabodetabek sudah menyalurkan subsidi harga tersebut, seperti AEON Jakarta Garden City (JGC) atau AEON Cakung kemarin.
Dalam waktu dekat semua ritel akan menyediakan minyak goreng dengan harga tersebut,” kata Oke.
Ihwal kebijakan itu, Oke menerangkan, produsen minyak goreng memberikan subsidi harga untuk kemasan pillow pack. Adapun, kata Oke, produsen minyak goreng telah mengalokasikan bantuan harga sebanyak 11 juta liter di seluruh ritel secara nasional.
“Hari ini belum semua, mungkin Minggu depan sudah mulai tersedia,” tuturnya.
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) melaporkan harga minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) cost, insurance dan freight (CIF) Rotterdam naik menjadi US$1.235 per ton pada September 2021. Harga itu lebih tinggi jika dibandingkan dengan Agustus 2021 yang berada di posisi US$1.226 per ton.
Direktur Eksekutif GAPKI Mukti Sardjono mengatakan kenaikan harga minyak sawit dunia itu ditengarai karena penurunan produksi CPO di sejumlah negara pemasok termasuk Indonesia. Adapun, produksi CPO Indonesia sebesar 4.176 ribu ton pada September 2021 atau turun sekitar 1 persen jika dibandingkan Agustus 2021.
Turun sekitar 1 persen dari bulan Agustus dan masih belum naik seperti yang diharapkan, demikian juga produksi Malaysia yang dilaporkan turun 0,39 persen dari produksi bulan Agustus,” kata Mukti melalui siaran pers, Jumat (12/11/2021).
Di sisi lain, kenaikan harga CPO dunia itu ikut menggerek sejumlah komoditas strategis dalam negeri. Sejak paruh kedua tahun 2021, harga minyak goreng mengalami kenaikan yang signifikan seiring siklus komoditas CPO di pasar dunia.