Bisnis.com, CIREBON - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cirebon menyatakan permintaan plasma konvalesen di wilayahnya terus menurun seiring menurunnya kasus terkonfirmasi aktif positif Covid-19.
Ketua PMI Kabupaten Cirebon Sri Heviyana mengatakan, permintaan plasma konvalasen menurun dibandingkan dengan beberapa bulan lalu (Juni-Juli 2021). Pada bulan tersebut, permintaan plasma konvalasen lebih dari 50 setiap harinya.
Saat ini, lanjut Heviyana, permintaan plasma konvalasen sangat sedikit. Dalam satu pekan terakhir ini, pihaknya hanya mendapatkan permintaan hanya untuk tiga pasien bergejala saja.
"Pada bulan itu kami benar-benar kewalahan dan jumlah pendonor pun tidak sebanding dengan permintaan," kata Heviyana di Kabupaten Cirebon, Senin (13/9/2021).
Heviyana berharap kondisi ini terus berlanjut, sehingga pandemi Covid-19 segera berakhir, "Kami senang kalau permintaan semakin sedikit," katanya.
Sejak September 2020, Kabupaten Cirebon menerapkan terapi plasma darah atau plasma konvalesen untuk upaya percepatan penyembuhan pasien positif.
Penerapan tersebut kerjasama antara pemerintah daerah dengan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto dan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cirebon.
Sekretaris PMI Kabupaten Cirebon Mohamad Lutfi mengatakan, pasien positif Covid-19 yang bisa menjalani terapi plasma tersebut yakni kategori berat serta sedang dan harus mendapatkan penanganan khusus.
Luthfi mengatakan, PMI Kabupaten sudah memiliki sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan sudah memiliki sertifikat cara pembuatan obat yang baik (CPOB).
Syarat untuk menjadi penodor plasma bagi pasien sembuh positif Covid-19 yakni tidak mengidap penyakit HIV Aids atau pun hepatitis. Sedangkan yang memiliki penyakit bawaan atau comorbid tidak menular diperbolehkan untuk mendonor.
"Sudah bisa memproduksi plasma sendiri, tapi ini bukan vaksin, hanya untuk pasien Covid-19," katanya.