Bisnis.com, GARUT - Bupati Garut Rudy Gunawan menyatakan Kabupaten Garut saat ini kembali menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3.
Rudy mengatakan, meskipun berada di level 3 penyebaran Covid-19, tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) terus mengalami penurunan.
"BOR di bawah 15 persen. Jumlah warga yang saat ini menjalani isolasi mandiri di rumah sakit hanya sebanyak 90 orang," kata Rudy di Kabupaten Cirebon, Selasa (17/8/2021).
Rudy mengungkapkan, saat ini kasus terkonfirmasi positif Covid-19 aktif di Kabupaten Garut terus mengalami penurunan. Penerapan PPKM dianggap efektif menurunkan laju kasus.
"Warga terkonfirmasi dan mempunyai gejala berat itu sudah berkurang," katanya.
Rudy mengakut, optimis kalau PPKM di Kabupaten Garut bisa turun ke level 1. Pelaksanaan vaksinasi pun sampai saat ini masih berjalan untuk membentuk kekebalan kelompok (herd immunity).
BOR di rumah sakit rujukan untuk pasien Covid-19 di Kabupaten Garut, Jawa Barat terus mengalami penurunan di tengah PPKM level 3.
Berdasarkan informasi dari Pikobar Jabar per Selasa (17/8/2021), tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit di Kota Dodol kini terisi 94 (12,81 persen) dari total keseluruhan 734.
Kabupaten Garut kini menjadi daerah dengan jumlah keterisian tempat tidur paling rendah di Jawa Barat. Sedangkan yang paling tertinggi, berada di Majalengka sebesar 55,07 persen.
Berikut daftar keterisian rumah sakit di Kabupaten Garut yang menjadi rujukan penanganan Covid-19;
1.RSUD Pameungpeuk
Kapasitas: 61
Terisi: 15 (24,59 persen)
2.Rumah Sakit Umum Intan Husada
Kapasitas: 16
Terisi: 15 (31,25 persen)
3.Rumah Sakit Medina
Kapasitas: 80
Terisi: 4 (5 persen)
4.Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD dr Slamet
Kapasitas: 476
Terisi: 38 (7,98 persen)
5.Rumah Sakit Guntur
Kapasitas: 65
Terisi: 24 (36,92 persen)
6.Rumah Sakit Nurhayati
Kapasitas: 15
Terisi: 4 (26,67 persen)
7. Rumah Sakit Umum Annisa Queen
Kapasitas: 21
Terisi: 4 (19,05 persen)