Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Posko Oksigen Jabar Setiap Hari Bisa Salurkan 1.000 Tabung Oksigen ke Rumah Sakit

Pemprov Jabar melalui Posko Oksigen Jabar selalu menjemput bola dalam upaya memberikan kebutuhan oksigen di setiap rumah sakit untuk pasien Covid-19.
Ketua Harian Posko Oksigen Jabar Hanif Mantiq (kanan) menerima donasi tabung oksigen/Istimewa
Ketua Harian Posko Oksigen Jabar Hanif Mantiq (kanan) menerima donasi tabung oksigen/Istimewa

Bisnis.com, BANDUNG — Kelangkaan oksigen di Jawa Barat akibat tren kasus Covid-19 yang meningkat beberapa waktu lalu mulai bisa terkendali oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Pemprov Jabar melalui Posko Oksigen Jabar selalu menjemput bola dalam upaya memberikan kebutuhan oksigen di setiap rumah sakit untuk pasien Covid-19. Juga kontribusi para pihak seperti bantuan 200 oksigen dari Bank Indonesia Perwakilan Jawa Barat (BI Jabar), di Posko Oksigen Jabar, Rabu (4/8/2021) kemarin.

Ketua Harian Posko Oksigen Jabar Hanif Mantiq mengakui, keluarnya Jawa Barat dari kondisi kelangkaan oksigen berkat berbagai bantuan yang diberikan oleh berbagai pihak. Salah satunya dari BI Jabar dan PT OKI Pulp & Paper Mills (Sinar Mas Group) dan Krakatau Steel.

"Kondisinya sudah lumayan sekarang dibanding sebelum-sebelumnya. Sejak kedatangan iso tank dari Sumatera Selatan berpengaruh. Karena dia mengisi ke rumah sakit ke tanki cairnya, dan satunya lagi ke filling station," katanya dalam keterangan resmi, Kamis (5/8/2021).

Sejauh ini Posko Oksigen Jabar telah mendistribusikan ribuan oksigen ke rumah sakit yang di Jabar melalui posko yang ada di kabupaten/kota.

"Bisa 1.000 tabung sehari keluar, kita itu total donasi yang sudah kita terima itu hampir 3.000 tabung oksigen. Kalau sekarang di posko ada 800 tabung, yang lagi dipinjamkan [di luar] itu 2.200 tabung," katanya.

Mekanismenya setiap kali Posko Oksigen Jabar menerima bantuan tabung oksigen, pihaknya akan membagi bantuan oksigen secara merata ke 27 kabupaten/kota. Selanjutnya, posko yang berada di kabupaten/kota mendistribusikan oksigen tersebut ke rumah sakit daerah.

Namun, yang menjadi prioritas adalah rumah sakit yang kebutuhan oksigennya habis dalam waktu 6 jam. "Misalnya ada 270 tabung masing-masing daerah diberikan 10 tabung. Lalu kemudian di kota/kabupaten akan membagi alokasi ke rumah sakit yang dianggap kritis. Diprioritaskan yang habis dalam waktu 6 jam," jelasnya.

Saat ditanya mengenai permintaan tabung oksigen untuk warga yang isoman, Hanif menjawab bahwa saat ini Posko Oksigen Jabar hanya mendistribusikan untuk membantu kebutuhan oksigen di rumah sakit daerah.

Namun Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akan segera meluncurkan semacam aturan atau program dimana individu masyarakat bisa meminta bantuan kebutuhan oksigen di Posko Oksigen Jabar, dengan syarat hal tersebut untuk kebutuhan pasien isolasi mandiri (isoman).

"Yang perorangan ini akan segera diluncurkan oleh Gubernur. Itu nanti kalau yang perseorangan intinya nempel di isoman yang datanya ada Pikobar. Masyarakat bisa minta langsung, syaratnya yang isoman," kata Hanif.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper