Bisnis.com, CIREBON - Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit rujukan untuk pasien Covid-19 di Kabupaten Garut, Jawa Bara terus mengalami penurunan hingga Jumat (30/7/2021).
Berdasarkan informasi dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut, tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit di Kota Dodol kini terisi 187 (88,59 persen) dari total keseluruhan 945.
Berikut daftar keterisian rumah sakit di Kabupaten Garut yang menjadi rujukan penanganan Covid-19;
1.RSUD Pameungpeuk
Kapasitas: 60
Terisi: 20 (33,33 persen)
2.Rumah Sakit Umum Intan Husada
Kapasitas: 16
Terisi: 6 (37,50 persen)
3.Rumah Sakit Medina
Kapasitas: 60
Terisi: 13 (21,67 persen)
4.Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD dr Slamet
Kapasitas: 500
Terisi: 88 (17,60 persen)
5.Rumah Sakit Guntur
Kapasitas: 106
Terisi: 35 (33,02 persen)
6.Rumah Sakit Nurhayati
Kapasitas: 18
Terisi: 6 (33,33 persen)
7. Rumah Sakit Umum Annisa Queen
Kapasitas: 21
Terisi: 3 (14,29 persen)
Bupati Garut Rudy Gunawan mengaku sudah menginstruksikan kepada seluruh tenaga kesehatan di Kabupaten Garut untuk mempercepat proses penanganan pasien Covid-19.
"Kalau ada pasien yang bergejala dan tentu mempunyai tingkat kegawatan harus segera ditangani, supaya bisa memberikan penanganan khusus," kata Rudy.
Ia menyebutkan, pemerintah daerah sering mendapatkan keluhan lantaran banyak pasien yang sedang menjalani isolasi mandiri tidak mendapatkan perhatian. Diharapkan kejadian tersebut tidak terulang.
"Kami meminta kerja sama semua pihak yang terlibat dalam rangka melakukan langkah-langkah penanganan Covid-19 Kabupaten Garut," katanya.