Bisnis.com, BANDUNG — Ada dua level kewaspadaan Covid-19 di Jawa Barat hasil evaluasi penerapan PPKM Darurat yang dilakukan Pemerintah Pusat. Namun, meski ada perbedaan level yang lebih rendah diminta tetap menerapkan kebijakan yang serupa dengan level 4.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan ada 21 kabupaten/kota yang masuk dalam PPKM level 4 sementara ada 6 yang masuk level 3 atau zona oranye.
“Walaupun ada level 3 sampai hari Minggu harus ikut PPKM level 4. Setelah tanggal 25 nanti akan ada keputusan pelonggaran yang sifatnya proporsional,” katanya, Rabu (21/7/2021).
Menurutnya relaksasi yang proporsional di Jawa Barat tidak bisa dipukul rata mengingat kondisi masing-masing daerah menunjukkan perbedaaan. Dari sisi bed occupancy rate (BOR) saja sejumlah daerah berbeda-beda angka meski secara umum tingkat keterisian di Jawa Barat kini mencapai 77,04 persen.
“BOR masih tinggi itu di Bodebek 80,47 persen, yang paling bagus Priangan Timur, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Pangandaran sudah di bawah 60 persen BOR-nya,” katanya.
Selain itu ada juga daerah yang vaksinasinya rendah berpengaruh pada angka kematian yang tinggi seperti di Karawang, Kabupaten Cirebon, Indramayu, Garut, Kota Tasikmalaya. Sementara ada dua daerah yang vaksinasinya tinggi angka kematiannya juga bisa ditekan seperti Kota Bandung dan Kota CIrebon.
Jawa Barat sendiri akan terus meningkatkan kapasitas testing di masa perpanjangan PPKM ini mengingat angka testing baru mencapai 38.000/hari. “Ini akan kita tingkatkan,” ujarnya.
Di Jawa Barat, daerah yang ada di level 3 adalah, Sumedang, Sukabumi, Subang, Pangandaran, Majalengka, Kuningan, Indramayu, Garut, Cirebon, Cianjur, Ciamis, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Bandung. Level 4 Sedangkan, level 4 meliputi Purwakarta, Karawang, Kabupaten Bekasi, Kota Sukabumi, Kota Depok, Kota Cirebon, Kota Cimahi, Kota Bogor, Kota Bekasi, Kota Banjar, Kota Bandung, dan Kota Tasikmalaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
