Bisnis.com, BANDUNG — Pengembangan kawasan Metropolitan Rebana diyakini bakal mendongkrak kapasitas dan kapabiltas pengusaha lokal.
Keterlibatan pengusaha lokal dalam proyek infrastruktur di Rebana menjadi prioritas Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan pengembangan kawasan ini akan melibatkan partisipasi dunia usaha, terutama perlindungan pada para pengusaha lokal.
Saat ini, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jawa Barat tengah menyusun pembentukan badan pengelola Rebana yang akan diisi figur dari kalangan profesional dan swasta.
“Langkah pertama adalah membuat badan pengelola Rebana. Kami belajar dari tempat-tempat di Asean, harus ada orang swasta atau pengusaha yang mengatur [kawasan],” katanya kepada Bisnis awal pekan ini.
Kedua, pihaknya menginginkan pertumbuhan kawasan memajukan para pengusaha lokal.
Kang Emil, begitu sapaan populernya, mencontohkan protes dirinya pada pengelola Pelabuhan Patimban, Subang yang membeli pasir untuk pembangunan pelabuhan dari Lampung.
“Padahal di Subang ada, ini karena spiritnya belum sinkron. Jadi saya minta nanti prioritas pengusaha lokal, kalau tidak kapabel baru kami izinkan pengusaha dari luar,” katanya.
Menurutnya, memprioritaskan pengusaha lokal merupakan perwujudan dari sila Kelima Pancasila. Dengan begitu pembangunan dan anggaran yang digelontorkan untuk Rebana dinikmati dan mensejahterakan masyarakat di kawasan.
Kang Emil yakin jika pembangunan 81 proyek APBN senilai Rp234,5 triliun ditambah dengan partisipasi swasta, anggaran yang bisa menggerakan Rebana mencapai Rp1000 triliun lebih.
“Kami ingin kesejahteraan menetes. Ini kawasan terbesar, kalau guideliness dipatuhi,” tuturnya.
Program Jelajah Metropolitan Rebana 2 Bisnis Indonesia kembali terselenggara berkat dukungan Pemerintah Kabupaten Sumedang, Diskominfo Jawa Barat, PT Astra Tol Cipali, Bank Indonesia Perwakilan Cirebon dan PT Migas Hulu Jabar ONWJ.
Program ini dilepas khusus Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama direksi Bisnis Indonesia secara daring dari Gedung Pakuan, Bandung.