Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rumah Zakat Terapkan Prokes Ketat dalam Pengelolaan Hewan Kurban

Sejak pandemi Covid-19 melanda, bukan hanya perilaku hidup sosial saja yang diberlakukan protokol kesehatan, tapi juga pengelolaan hewan kurban.
Rumah Zakat/Istimewa
Rumah Zakat/Istimewa

Bisnis.com, BANDUNG - Rumah Zakat memastikan akan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dalam pengelolaan hingga pengemasan hewan kurban.

Sejak pandemi Covid-19 melanda, bukan hanya perilaku hidup sosial saja yang diberlakukan protokol kesehatan, tapi juga pengelolaan hewan kurban.

“Semua proses pengelolaan qurban mulai dari penyembelihan, boning, deboning, hingga pengemasan menjadi kornet atau rendang dilakukan sesuai dengan standar prokes pada hari raya Iduladha dan Hari Tasyrik. Seluruh sumber daya manusia yang terlibat sudah dipastikan kesehatannya, dan tidak ada kerumunan dalam prosesnya,” ungkap CEO Rumah Zakat Nur Efendi, Selasa (22/6/2021).

Selain menerapkan prokes yang ketat, Superqurban yang merupakan produk pengelolaan hewan kurban milik Rumah Zakat, dinilai memiliki manfaat lebih luas karena daya tahan yang lebih lama sehingga distribusinya dapat dilakukan sepanjang tahun. Superqurban dapat menjadi ketahanan pangan bagi Indonesia dalam menghadapi masa-masa sulit seperti bencana alam, daerah rawan pangan, hingga pandemi Covid-19.

“InsyaAllah Superqurban ini sesuai Syariah karena menurut Fatwa MUI Nomor 37 Tahun 2019 Tentang Pengawetan dan Pendistribusian Daging Kurban Dalam Bentuk Olahan, bahwa daging qurban ini boleh diolah dalam kemasan sehingga manfaatnya dapat dirasakan lebih lama,” ujar Nur Efendi.

Selain Superqurban, Rumah Zakat pun memiliki program Desaku Berqurban, yakni penyaluran hewan qurban ke desa-desa minim pequrban. Tujuannya agar masyarakat desa yang jarang merasakan daging, dapat menikmati hidangan istimewa di hari raya, sekaligus memberdayakan para peternak di desa.

Tahun lalu sebanyak 3.066 pequrban menitipkan hewan kurban dalam program Desaku Berqurban untuk dibagikan kepada 23.027 penerima manfaat yang ada di desa. Sementara tahun ini sedah ada para peternak di 100 titik Desa Berdaya Agrobisnis binaan Rumah Zakat yang menyediakan hewan qurban untuk program Desaku Berqurban.

“Tahun ini kami menargetkan 20.000 pekurban berpartisipasi dalam program Superqurban dan Desaku Berqurban. Tujuannya agar semakin banyak masyarakat yang dapat terbantu dengan lebih maksimal dari program ibadah kurban,” tutur Nur Efendi. (K34)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper