Bisnis.com, CIREBON - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Enny Suhaeni menyebutkan lonjakan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 terjadi pascalibur Hari Raya Idulfitri 1442 H.
Enny menyebutkan lonjakan kasus tersebut terjadi bukan hanya di Kabupaten Cirebon, melainkan di daerah lainnya. Hal itu karena banyak masyarakat yang mengabaikan protokol kesehatan.
"Jangan sampai terjadi kembali lonjakan kasus. Hampir semua rumah sakit juga sudah nyaris penuh, semua harus mengerti terhadap kondisi dan menjaga protokol kesehatan," kata Enny di Kabupaten Cirebon, Senin (14/6/2021).
Jumlah Covid-19 di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, per Senin (14/6/2021) menembus 10.574 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 9.387 dinyatakan sembuh dan 430 meninggal dunia.
Jumlah warga Kabupaten Cirebon yang saat ini masih terkonfirmasi positif Covid-19 dan harus menjalani isolasi mandiri atau perawatan di rumah sakit, mencapai angka 725 orang.
Dari angka tersebut, 142 di antaranya merupakan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 baru.
Pemerintah Kabupaten Cirebon pun mencatat, selama pandemi ini sudah memeriksa 69.642 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 7.296 orang dinyatakan positif Covid-19.
Sebanyak 23 kecamatan di wilayah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, masuk ke dalam zona merah (risiko tinggi) penyebaran Covid-19.
Puluhan kecamatan tersebut yakni, Losari, Pabedilan, Gebang, Babakan, Karangsembung, Karangwareng, Susukan Lebak, Astanajapura, Lemahabang, Greged, Beber, dan Talun.
Kemudian, kecamatan yang masuk ke dalam zona merah, Sumber, Kedawung, Gunungjati, Suranenggala, Plered, Plumbon, Dukuhpuntang, Gempol, Arjawinangun, Susukan, dan Klangenan.
Sedangkan kecamatan yang masuk ke dalam zona oranye, yakni, Ciledug, Waled, Sedong, Mundu, Tengah Tani, Jamblang, Depok, Kaliwedi, dan Gegesik.
Zona kuning berada di Pabuaran, Ciwaringin, dan Kapetakan. Kemudian, zona hijau, Palimanan, Pangenan, dan Pasaleman.