Bisnis.com, BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat saat ini tengah melakukan persiapan aspek sarana dan prasarana, prosedur penjadwalan, dan penyesuaian kurikulum belajar tatap muka.
Wakil Ketua Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat Abdul Hadi Wijaya mengungkapkan Pemprov memiliki dua bulan untuk mempersiapkan kebijakan pembelajaran tatap muka. Rencananya pembelajaran tatap muka dilaksanakan pada Juli 2021.
"Kami masih memiliki waktu dua bulan, untuk melakukan proses simulasi proses-proses yang nanti semakin lama dari mulai kecil sampai besar. Semoga nanti pada tahun ajaran yang akan datang ini anak-anak kita bisa mulai bersekolah, dan guru-gurunya sudah siap," kata Abdul dalam pernyataan tertulisnya, dikutip Senin (3/5/2021).
Ia menambahkan, selain melakukan proses simulasi, hal penting lainnya yang harus menjadi perhatian adalah vaksinasi terhadap para tenaga kependidikan (tendik). Tak hanya guru, proses vaksinasi harus dilakukan kepada seluruh pekerja di lingkungan sekolah.
"Yang harus jadi prioritas dari Pemprov Jabar bahwa guru-guru harus sudah tervaksinasi, tenaga kependidikan, pustakawan bahkan sampai petugas kebun dan satpam harus semua tervaksinasi. Karena mereka yang langsung berinteraksi langsung dengan anak-anak," ujarnya.
Selain itu, Abdul menegaskan bahwa penentu dilaksanakannya pembelajaran tatap muka ditentukan adalah kondisi terakhir dan mutakhir terkait pandemi Covid-19. Hal ini dapat dikaji dengan pandemiologi, ilmu kesehatan masyarakat.
Abdul meminta semua pihak mempunyai pemikiran bahwa pembelajaran tatap muka nanti adalah sebuah kesempatan bagi para murid melakukan pendidikan dengan adaptasi kebiasaan baru.
"Insya Allah menurut kami lebih baik jika ini bisa berlangsung dengan tetap menetapkan tujuan yaitu kita ingin anak-anak kita cerdas, pintar dan prioritas kita tetap sehat," tegasnya.
