Warga Terdampak Ledakan Kilang Balongan Masih Mengungsi

Berdasarkan informasi, dari jumlah 890 warga yang mengungsi, sebanyak 724 merupakan warga Desa Balongan, 156 warga Desa Sukaurip, 5 warga Desa Majakerta, dan 5 warga Desa Tegalurung.
Warga menyaksikan kebakaran di kompleks Pertamina RU VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Senin (29/3/2021) dini hari./Antara
Warga menyaksikan kebakaran di kompleks Pertamina RU VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Senin (29/3/2021) dini hari./Antara

Bisnis.com, CIREBON — Sebanyak 890 jiwa terdampak ledakan kilang minyak Pertamina RU VI Balongan, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, masih bertahan di posko pengungsian Bumi Patra hingga Senin (5/4/2021) pagi.

Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Indramayu, Dodi Dwi Endrayadi mengatakan, sebanyak 890 jiwa tersebut terdiri dari 252 kepala keluarga (KK). Seluruh kebutuhan pengungsi pun terpenuhi.

"Dari jumlah tersebut, 446 merupakan perempuan dan 444 di antaranya adalah perempuan," kata Dodi di Kabupaten Indramayu, Senin (5/4/2021).

Berdasarkan informasi, dari jumlah 890 warga yang mengungsi, sebanyak 724 merupakan warga Desa Balongan, 156 warga Desa Sukaurip, 5 warga Desa Majakerta, dan 5 warga Desa Tegalurung.

Dodi menyebutkan, warga terdampak tidak seluruhnya berada di pengungsian. Sebanyak 1.690 jiwa bertahan di rumah, terbanyak berada di Desa Balongan mencapai 1.500 jiwa.

"Jumlah warga terdampak bencana ini sebanyak 2.490," katanya.

Sebelumnya, Kilang Pertamina Balongan tepatnya di tangki T-301G pada Senin (29/3/2021) dini hari meledak. Pihak Pertamina mengklaim, kejadian tersebut akibat tangki penyimpanan tersambar petir.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu menyatakan, peristiwa akibat terbakarnya tiga unit tank product premium 42 T 301 A/B/C itu berdampak ke lima desa.

Sebanyak lima desa tersebut yakni Desa Balongan, Desa Sukareja, Desa Rawadalem, Desa Sukaurip, dan Desa Tegalurung. 

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menegaskan komitmen Pertamina terhadap masyarakat yang terdampak dari kejadian ini, baik kompensasi fisik seperti perbaikan rumah, perawatan diri, dan juga usaha yang terdampak kebakaran ini.

Sementara itu, saat ini pemerintah masih melakukan investigasi penyebab meledaknya tangki BBM T-301 area Kilang Balongan, Indramayu, Jawa Barat, yang terjadi pada Senin (29/3/2021) dini hari. Dalam penyelidikan ini, pemerintah juga melibatkan lembaga internasional.

"Memang ada data-data awal, tapi kita tidak bisa menjustifikasi langsung. Itu butuh proses karena ada [penyebab] yang terlihat langsung, ada yang tidak terlihat langsung," kata Arifin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Kim Baihaqi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper