Bisnis.com, KARAWANG - Pembangunan pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) Jawa-1 yang berada di Desa/Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang terus dikebut.
Saat ini, progres pembangunannya sudah mencapai 96 persen, tinggal menyisakan tahapan finishing 4 persen lagi. Proyek nasional ini, digadang-gadang akan rampung akhir Desember mendatang.
Rombongan Komisi VII DPR RI berkesempatan meninjau langsung lokasi pabrik listrik berbahan dasar gas dan uap tersebut. Para legislator dari berbagai partai itu dipimpin oleh Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno.
Dalam kesempatan itu, Eddy mengatakan kunjungan yang dilaksanakan kali ini guna memastikan aktivitas konstruksi pembangunan pembangkit berjalan lancar atau tidak. Serta dengar pendapat dari pihak terkait mengenai kendala dan apa yang bisa dibantu oleh komisinya.
"Kami mendukung penuh proyek strategis ini. Karena itu, kami ingin melihat secara langsung sekaligus dengar pendapat, apa hambatannya dan apa yang bisa kami bantu," ujar Eddy, Kamis (25/3/2021).
Menurut Eddy, PLTGU ini merupakan salah satu proyek nasional. Salah satu tujuannya, untuk menyediakan energi listrik bagi masyarakat Jawa dan Bali. Dengan demikian, pasokan listrik nasional ini akan semakin surplus lagi.
Apalagi, PLTGU ini kedepannya akan mampu memroduksi listrik sampai 1.760 megawatt. Karena itu, pihaknya meminta kepada pengelola supaya harga listrik lebih kompetitif lagi. Sehingga, masyarakat bisa merasakan manfaat atas kehadiran PLTGU ini.
"Dengan kunjungan kami ini, diharapkan progres pembangunan PLTGU bisa berjalam lancar dan bisa sesuai target," ujarnya.
Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) PT Pertamina Power Indonesia sebagai Subholding Power and New Renewable Energy (PNRE) Dannif Danusaputro mengatakan hingga saat ini progres pembangunan PLTGU Jawa-1 sudah mencapai 96 persen. Pihaknya sangat optimis dapat memenuhi target commercial operation date (COD) akhir Desember 2021.
"Pembangunannya terus kita kebut. Apalagi, sampai saat ini kita tidak ada masalah di lapangan. Berjalannya pembangunan ini, karena kerja sama yang baik antara kita, kontraktor, pemkab, serta unsur TNI/Polri," ujarnya.
Saat ini, Kapal FSRU Jawa Satu sudah bersandar di fasilitas mooring yang disediakan pada pertengahan Maret lalu. Kapal ini memiliki arti penting karena menjadi fasilitas pendukung utama yang langsung terintegrasi dengan PLTGU Jawa-1.
Kapal tersebut, akan berada di lepas pantai Cilamaya selama 25 tahun operasi sebagai fasilitas penyimpanan dan regasifikasi terapung yang menjadi bahan bakar utama turbin pembangkit listrik. Selanjutnya, gas dikirim melalui pipa sepanjang 21 kilometer ke fasilitas pembangkit untuk memproduksi listrik hingga 1.760 Mega Watt.
Proyek ini juga, telah melewati masa 25 juta jam kerja tanpa kecelakaan. Termasuk penerapan protokol kesehatan yang ketat, pekerjaan konstruksi juga dapat terus berjalan di masa pandemi Covid-19.
Dannif menyebutkan, pihaknya akan selalu berkomitmen dalam peningkatan penggunaan energi bersih dalam setiap program kerjanya. Termasuk, proyek (PLTGU) Jawa-1 ini. Sebagai salah satu proyek strategis nasional, pembangunan PLTGU Jawa-1 yang dikerjakan oleh afiliasi usaha PT Jawa Satu Power telah memasuki tahap akhir.
"Intinya proyek ini berbasis energi baru dan terbarukan serta ramah lingkungan," ujarnya.
Dalam kunjungan kerja spesifik Komisi VII DPR RI itu, turut hadir pejabat Direktorat Jenderal Minyak dan Gas (Migas) Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM), pejabat Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero), dan lainnya. (K60)