Bisnis.com, BANDUNG — Permintaan penundaan rencana impor 1 juta ton beras oleh Jawa Barat didasari potensi tingginya produksi beras dalam dua bulan ke depan.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat Dadan Hidayat mengatakan BPS memprediksi potensi panen raya pada April mendatang bisa mencapai 323.000 ton.
“Yang potensi panen yang menetapkan bukan kami, BPS kita menghitung kelihatannya. Sudah saya konfirmasi soal beras 322.000 ton beras, sampai dengan bulan April. dan juga April ini memang lagi panen raya. jadi masalah yang tadi kita katakan, itu kan faktual,” katanya di Bandung, Rabu (17/3/2021).
Menurutnya prediksi ini juga diperkuat dengan aspirasi dari para petani yang memastikan hasil panen akan berlimpah. Wacana impor membuat para petani yang curhat pada Gubernur Jabar Ridwan Kamil khawatir bisa menggerus harga.
"aspirasi temen-temen petani bahwa sekarang sedang panen raya, kok tiba-tiba kan ada kebijakan impor? Impornya kan masih wacana," tuturnya.
Dadang mengatakan berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) rata-rata konsumsi beras per kapita per tahun di Jabar sebanyak 128,4 kilogram. Dengan jumlah penduduk 49,3 juta, Jawa Barat memerlukan beras ribuan ton setiap tahun. "Kami dari kacamata panen bulan Januari dan Februari, Maret-April, itu kan ada potensi panen," katanya.