Bisnis.com, KARAWANG - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMTSP) Kabupaten Karawang melansir realisasi investasi di wilayah ini menduduki posisi kedua terbesar di Jawa Barat setelah Kabupaten Bekasi.
Dengan demikian, wilayah dengan sebutan kota pangkal perjuangan ini masih jadi daerah yang seksi untuk penanaman investasi.
Kasi Data Bidang Wasdal Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Karawang Oktaf Hariajidi mengatakan, investasi yang masuk ke Karawang masih cukup tinggi. Bahkan, selama 2020 kemarin Karawang menduduki posisi kedua setelah Kabupaten Bekasi dalam hal realisasi investasi.
"Masih cukup menggembirakan," ujarnya, kepada sejumlah awak media, Selasa (16/3/2021).
Meskipun realisasinya berada di posisi kedua, lanjut Oktaf, ada penurunan investasi yang masuk ke Karawang. Kondisi itu, disebabkan oleh serangan wabah virus Corona. Penurunan ini, tak hanya terjadi Karawang saja, melainkan hampir seluruh daerah di Indonesia mengalami kondisi yang sama.
Berdasarkan data yang tertulis di DPMPTSP, jumlah investasi yang masuk ke Karawang selama 2020 sebesar Rp16,79 triliun. Investasi itu, baik penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupun penanaman modal asing (PMA).
Jumlah tersebut, mengalami penurunan jika dibanding dengan capaian realisaai pada 2019 lalu. Sebab, sebelum pandemi Covid-19 berlangsung, investasi yang masuk ke Karawang mencapai Rp24,29 triliun.
"Penurunannya mencapai Rp7,50 triliun," ujarnya.
Menurut Oktaf, meskipun ada penurunan realisasi investasi selama 2020, tetapi pihaknya masih tetap bangga karena investasi yang masuk ke Karawang menduduki posisi kedua terbesar. Dengan begitu, Karawang tetap menjadi sasaran utama bagi pemilik modal untuk menanamkan investasinya.
Bahkan, di 2021 ini pihaknya optimistis investasi akan kembali meningkat. Meskipun pandemi masih berlangsung. Salah satu indikatornya, saat ini Karawang sedang gencar melakukan vaksinasi untuk mencegah semakin meluasnya sebaran virus corona.
"Kami optimis, tahun ini bisa naik lagi. Apalagi, program vaksinasi corona gencar dilakukan. Semoga bisa berdampak positif terhadap iklim investasi," jelasnya. (K60)