Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

439 Jemaah Kloter Perdana Kabupaten Cirebon Diberangkatkan ke Tanah Suci

Sebanyak 439 calon jemaah haji diberangkatkan dari Asrama Haji Watubelah, Kabupaten Cirebon, Jumat (2/5/2025) pagi.
Sebanyak 439 calon jemaah haji diberangkatkan dari Asrama Haji Watubelah, Kabupaten Cirebon, Jumat (2/5/2025) pagi.
Sebanyak 439 calon jemaah haji diberangkatkan dari Asrama Haji Watubelah, Kabupaten Cirebon, Jumat (2/5/2025) pagi.

Bisnis.com, CIREBON - Sebanyak 439 calon jemaah haji diberangkatkan dari Asrama Haji Watubelah, Kabupaten Cirebon, Jumat (2/5/2025) pagi. Ratusan orang ini merupakan kloter perdana yang dijadwalkan terbang menuju Tanah Suci melalui Embarkasi Haji Indramayu.

Keberangkatan jemaah didampingi oleh sejumlah petugas kloter resmi yang terdiri dari satu Tim Pemandu Haji Indonesia (TPIHI), satu Ketua Kloter (TPHI), tiga tenaga kesehatan haji Indonesia (TKHI), serta dua petugas haji daerah (PHD). 

Seluruh jemaah dan petugas dinyatakan siap menunaikan ibadah setelah menyelesaikan proses administrasi dan kelengkapan dokumen, termasuk visa.

Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Kabupaten Cirebon, Mualim, menyatakan rasa syukur atas kelancaran proses pemberangkatan. Ia menyebutkan bahwa seluruh jemaah dalam kondisi baik, termasuk mereka yang tergolong risiko tinggi (risti) maupun penyandang disabilitas.

“Alhamdulillah, sebanyak 439 jemaah haji dari Kabupaten Cirebon diberangkatkan dalam kondisi sehat. Termasuk jemaah lansia, risti, dan disabilitas, semua siap menunaikan ibadah,” kata Mualim saat ditemui di Asrama Haji Watubelah, Jumat pagi.

Menurut Mualim, kloter perdana ini telah melalui proses karantina dan pembekalan yang ketat selama berada di asrama. Selain pemeriksaan kesehatan lanjutan, jemaah juga mendapat pengarahan mengenai tata cara ibadah haji, penggunaan aplikasi haji digital, serta simulasi pelaksanaan rukun-rukun haji.

Ia menambahkan, seluruh visa jemaah sudah turun sejak beberapa hari sebelumnya, sehingga tidak ada hambatan dari sisi administrasi. Hal ini menurutnya merupakan hasil kerja sama intensif antara Kantor Kemenag Kabupaten Cirebon, Kanwil Kemenag Jawa Barat, serta Kementerian Agama RI pusat.

“Visa seluruh jemaah sudah clear sebelum hari keberangkatan. Ini berkat koordinasi yang solid antara Kemenag, pemerintah daerah, dan pihak Kedutaan Arab Saudi. Jadi jemaah tinggal fokus menyiapkan fisik dan mental,” ujar Mualim.

Untuk transportasi ke embarkasi, para jemaah diberangkatkan menggunakan bi dari Stasiun Jatibarang, Kabupaten Indramayu. Keberangkatan dijadwalkan pada Sabtu (3/5/2025) pukul 06.00 WIB. Setibanya di embarkasi, jemaah akan mengikuti prosesi penyambutan dan pemantapan terakhir sebelum terbang menuju Madinah.

“Kereta berangkat dari Indramayu sekitar jam enam pagi. Semuanya sudah kami kondisikan. Dari Watubelah ke Indramayu juga dikawal, agar tepat waktu. Di embarkasi mereka akan istirahat sejenak, lalu lanjut persiapan akhir,” jelas Mualim.

Jemaah dalam kloter perdana ini didominasi oleh warga Kabupaten Cirebon, dengan komposisi usia beragam, mulai dari 30 hingga 85 tahun. Sebagian besar jemaah mengaku antusias dan terharu bisa berangkat menunaikan rukun Islam kelima.

Salah satu jemaah, Handi Eko (45), warga Kecamatan Arjawinangun, mengaku telah menanti keberangkatan ini selama lebih dari 12 tahun. Ia tak bisa menyembunyikan rasa haru dan bahagianya setelah resmi dilepas oleh keluarga dan petugas haji.

“Sudah daftar dari tahun 2013, baru sekarang dapat giliran. Alhamdulillah, saya sehat, keluarga juga mendukung. Semoga ibadahnya lancar dan mabrur,” ucap Rahmah dengan mata berkaca-kaca.

Mualim mengingatkan, cuaca ekstrem di Arab Saudi bisa menjadi tantangan, terutama bagi jemaah lansia dan penderita penyakit kronis. Karenanya, sejak masa manasik, jemaah telah diberikan edukasi mengenai pentingnya menjaga stamina, hidrasi, dan mematuhi jadwal ibadah sesuai kemampuan fisik.

Dari sisi teknis, pihak Kemenag juga memastikan barang bawaan jemaah tidak melebihi batas maksimal yang ditetapkan, yaitu 32 kilogram untuk bagasi dan 7 kilogram untuk kabin. Pemeriksaan akhir terhadap barang bawaan dilakukan saat jemaah masuk asrama dan sebelum menuju embarkasi.

“Semua koper jemaah sudah diberi barcode. Kita hindari ada bagasi tertukar atau ketinggalan. Jemaah cukup bawa tas kabin yang berisi dokumen penting, obat pribadi, dan perlengkapan ibadah,” papar Mualim.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper