Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Keterisian RS Stabil, Warga Bandung Diminta Tidak Abai Prokes 

Tingkat keterisian di 27 Rumah Sakit milik Pemerintah dan swasta Kota Bandung berada di angka 59,15 persen.
Keterisian tempat tidur di rumah sakit Kota Bandung berada dalam kondisi stabil./Istimewa
Keterisian tempat tidur di rumah sakit Kota Bandung berada dalam kondisi stabil./Istimewa

Bisnis.com, BANDUNG - Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung Ema Sumarna mengingatkan agar semua pihak tidak abai terkait pandemi Covid-19. Meski pun, ujarnya, saat ini Kota Bandung dalan kondisi yang stabil.

"Kita punya 27 Rumah Sakit milik Pemerintah dan swasta. Katakanlah sebagai faskes (fasilitas kesehatan), di Kota Bandung ini sekarang sudah terisi 769 Tempat Tidur atau di angka 59,15 persen," kata Ema, Rabu (3/3/2021).

Ia pun membandingkan kondisi faskes di Kota Bandung dengan standar WHO. 

"WHO menyatakan bahwa faskes itu maksimum di angka 60 persen, artinya Kota Bandung dalam kondisi stabil. Momentum ini jangan disia-siakan, kita terus perbaikan kinerja agar Kota Bandung tidak lagi terjadi over capacity," lanjutnya.

Menurut Ema, beberapa bulan lalu, Kota Bandung pernah di angka 91,37 persen. Itu yang membuat khawatir adanya ledakan kasus.

"Yang seperti itu dulu pernah viral, di negara-negara lain pernah terjadi. Banyak orang yang tidak tertangani di Rumah Sakit. Walaupun pernah terjadi ada klaster di Secapa AD, waktu itu langsung kompak menerapkan PSBM," ucapnya.

Melihat hal tersebut, Ema berharap semua wilayah termasuk Kecamatan Sukasari yang memiliki Puskesmas di setiap Kelurahan bisa memberikan pelayanan jauh lebih cepat.

"Di sini sebetulnya luar biasa, tiap Kelurahan ada Puskesmas, di Kota Bandung tidak semua seperti itu," katanya.

Ia menambahkan kondisi itu akan membuat layanan jauh lebih cepat karena tidak ada satu Puskesmas yang menangani dua Kelurahan.

"Jadi di sini kecepatan penanganannya itu harus jauh lebih baik. Ini menjadi modal agar penanganan bisa lebih cepat, terintegrasi, dan lebih sinergi karena perangkat, daya dukung, atau apa pun di sini lengkap," lanjutnya.

Namun, Ema menyayangkan masuknya Kecamatan Sukasari ke dalam peringkat 10 besar kasus terbanyak di Kota Bandung.

Ia meminta seluruh pihak tetap waspada dan mengingatkan masyarakat tentang pandemi yang masih terjadi.

"Semua harus menjadi informan yang baik kepada masyarakat. Bagaimana pun masyarakat berharap kepada Aparatur Pemerintah, terutama nakes berkaitan Covid-19," katanya.

Ia pun meminta pimpinan daerah untuk aktif mengingatkan masyarakat.

"Jadi Pak Camat, Pak Lurah, Bu Lurah, di lapangan dominan berbicara itu, ingatkan terus masyarakat jangan berperilaku di luar protkes, itu kewajiban mau di acara apa pun, terus ingatkan," ucapnya.

Ia yakin jika level pemerintahan bergerak optimal dan maksimal, informasi dan edukasi terus dilakukan, dan penyemprotan serta penanganan lainnya terus dilakukan, kondisi  bisa terkendali.

Sementara itu, Camat Sukasari Sarjani Saleh mengatakan kasus Covid-19 di wilayahnya pada dasarnya tidak tetap, karena terjadi peningkatan dan penurunan.

Berdasarkan data Pusat Informasi Covid-19 (Pusicov) Kota Bandung per 1 Maret 2021, Kecamatan Sukasari berada di peringkat 6 dengan jumlah kasus positif aktif sebanyak 63 orang.

Menurut Sarjani, dalam upaya menekan penyebaran dan penanganan Covid-19 di wilayahnya, pihaknya bersinergi dengan semua unsur yang ada di Kecamatan Sukasari.

"Untuk penanganan di wilayah Kecamatan Sukasari, kami bekerja sama bersama Kapolsek, Danramil, beserta unsur kelurahan dan elemen masyarakat lainnya. Baik itu jika ada warga yang terpapar atau pun terdampak karena pandemi Covid-19," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper