Bisnis.com, KARAWANG - DPRD Kabupaten Karawang mengingatkan pasangan Bupati dan Wakil Bupati terpilih Cellica Nurrachadiana dan Aep Syaepuloh, untuk fokus pada penanganan banjir.
Pasalnya, banjir di wilayah ini kerap terjadi bahkan jadi agenda tahunan. Namun, hingga kini penanganannya belum maksimal dan permanen.
Ketua Komisi III DPRD Karawang, Endang Sodikin, mengatakan, pihaknya mengingatkan kepada bupati/wakil bupati dalam 100 hari kedepan, untuk fokus pada penanganan banjir. Masalah banjir ini, menjadi pekerjaan rumah (PR) bersama. Karenanya, perlu ada fokus penanganan.
"PR banjir ini, menjadi persoalan penting dalam mengatasi banjir di Karawang yang harus diwujudkan secara kongkrit dalam 100 hari kerja. Apalagi, jika mengacu pada tujuan pembangunan berkelanjutan (SGD's)," ujar Endang, kepada sejumlah awak media, Senin (1/3/2021).
Fokus penanganan banjir ini, harus dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, serta evaluasi, dan pelaporan di tingkat daerah maupun nasional. Serta, RPJMN itu yang harus menjadi acuan bagi setiap kementerian atau lembaga. Dengan begitu, RPJMN ini juga menjadi acuan di daerah.
Adapun di daerah RPJMD 2021-2025, untuk menyusun rencana strategis yang akan terdokumenkan pada RKPD dinas. Sehingga, SKPD juga harus selaras dengan RPJMN tersebut.
Endang menuturkan, rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) harus dilakukan dalam bentuk rumusan kebijakan atau program kegiatan dan pembiayaan yang mengacu pada indikator terukur.
"Saya berharap pemerintah daerah fokus dan segera mengekspos visi dan misinya yang nanti akan menjadi dokumen perda dalam RPJMD 2021-2025 dengan legislatif," ujarnya.
Hal itu bertujuan, untuk menginisiasi suatu pola kolaboratif. Di mana pola kolaboratif tersebut harus dibangun pemerintah daerah dengan pihak swasta. Pemerintah Daerah bersama provinsi dan kementrian juga harus bisa bersinergis.
"Kita juga ingin, gubernur segera mengundang kabupaten dan kota untuk merekomendasikan tim reaksi cepat dalam hal penanganan banjir ini," ujarnya.
Endang menjelaskan, solusi yang tadinya kuratif dan rehabilitatif agar menjadi lebih preventif dalam mengatasi banjir ini. Sebab, banjir setiap tahunnya selalu merugikan masyarakat.
Termasuk di Karawang, ada 34 desa di 12 kecamatan yang terdampak banjir. Jika dinominalkan, kerugian akibat banjir ini sangatlah besar. Belum lagi dampak trauma, terutama bagi anak-anak.
"Makanya, kita sangat berharap pada kepemimpinan Bupati/Wakil Bupati Karawang terpilih ini, ada solusi nyata untuk penanganan banjir," jelasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Karawang Aep Syaepuloh, mengunjungi korban banjir. Aep berjalan kaki sepanjang kurang lebih satu kilometer menyusuri rumah-rumah di Kampung Gempol, Kelurahan Tanjungpura, Kecamatan Karawang Barat.
"Kami, sudah mendistribusikan sembako untuk mengurangi beban warga terdampak banjir," ujarnya.
Aep juga mendengar keluhan warga mengenai sulitnya air bersih. Karena itu, Aep langsung menghubungi PDAM Karawang untuk segera mendistribusikan air bersih untuk keperluan mandi, dan bersih-bersih pasca banjir. (K60)