Bisnis.com, BANDUNG - Pengamat dan praktisi bisnis kargo Ferry Nursuardi menilai Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat harus segera mencari jalan keluar bagi keberlangsungan aktivitas penerbangan di Bandara Kertajati.
Menurutnya potensi kargo untuk jangka menengah yang bisa terbang dari dan menuju Bandara Kertajati bisa dilakukan lewat pengalihan Bandara Husein Sastranegara, Bandung.
“Peluang menghidupkannya ada di kargo dan umrah, sambil menunggu penerbangan komersial normal aktivitas kargo di Husein bisa digeser ke Kertajati,” tuturnya saat dihubungi di Bandung, Rabu (5/1/2021).
Ferry menepis pemikiran bahwa Bandara Kertajati tidak akan bisa hidup selama Tol Cisumdawu belum tuntas. Menurutnya berkaca pada 2019 lalu di mana penerbangan komersial dan kargo berjalan, para pelaku perjalanan dan bisnis tidak melihat itu sebagai hambatan.
“Orang tidak melihat lagi jarak tempuh, tapi waktu tempuh. 2019 itu pemikiran penumpang dan pelaku bisnis kargo sudah tidak lagi melihat Cisumdawu sebagai masalah, bahkan untuk kargo CIsumdawu belum beres tidak masalah, karena kan ada waktu 6 jam sebelum pesawat terbang,” tuturnya.
Ferry berharap rencana Pemerintah Provinsi Jawa Barat menghidupkan lagi aktivitas kargo di Kertajati tahun ini bisa berjalan mulus. Menurutnya kebijakan pemerintah harus berpihak pada Kertajati yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) termasuk dukungan maskapai.
“Mindset kita Kertajati itu selalu soal penumpang pesawat makanya masyarakat menilai bandara sepi. Padahal potensi kargo itu besar, saatnya Bandara Kertajati jadi pusat penerbangan kargo, ” katanya.