Bisnis.com, BANDUNG – Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi mengunci 15,34 hektare lahan sawah agar tidak beralihfungsi. Hal tersebut dilakukan sebagai komitmen Pemkot Cimahi untuk mempertahankan lahan pertanian.
Kepala Bidang Pertanian pada Dispangtan Kota Cimahi, Mita Mustikasari mengatakan bahwa luasan lahan pertanian tersebut telah tercatat sebagai Lahan Pangan Peranian Berkelanjutan (LP2B) dan tercantum dalam Peraturan Daerah (Perda) Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Cimahi.
Saat ini lahan sawah tersisa di Kota Cimahi mencapai 137 hektare yang tersebar di tiga kecamatan, yakni 85 hektare lahan sawah di Kecamatan Cimahi Utara, 8 hektare di Kecamatan Cimahi Tengah dan 47 hektare di Kecamatan Cimahi Selatan yang digarap 505 petani.
"Tidak boleh beralih fungsi itu. Kita masukan ke dalam Perda RDTR. (Sisanya) kita berharap tidak beralihfungsi," ujar kata Mita dilansir dari situs resmi Pemkot Cimahi, Jumat (29/5).
Tahun lalu, produksi padi di Kota Cimahi mencapai 1.559,4 ton. Hasil produksi padi tersebut mayoritas hanya untuk konsumsi pribadi pemilik dan petani penggarap.
Mita menjelaskan Pemkot Cimahi tengah berupaya untuk meningkatkan produktifitas padi tahun ini melalui berbagai upaya antara lain, penggunaan Varietas Unggul Baru (VUB), penerapan teknologi sistem tanam jajar legowo, pemakaian pupuk berimbang.
Kemudian penggunaan alat mesin pertanian secara optimal, pengendalian hama dan penyakit tanaman hingga panen padi tepat waktu.
“Semoga dengan upaya-upaya tersebut bisa terus meningkatkan produksi padi di Kota Cimahi," kata Mita.
Untuk produksi pertanian holtikultura dan tanaman palawija di Kota Cimahi, lanjut Mita, kebanyakan untuk dijual ke berbagai daerah di wilayah Bandung Raya. Seperti Pasar Caringin, Kota Bandung.
Tercatat lahan holtikulutra yang tersisa di Kota Cimahi mencapai 260 hektare. Mayoritas berada di Kecamatan Utara. Lahan tersebut ditanami berbagai macam sayuran seperti kangkung, bayam, sawi dan berbagai jenis sayuran lainnya.
"Biasanya kalau sayuran itu di jual di seputaran Bandung Raya. Kurang lebih ada 260 hektare untuk lahan holtiklutura," pungkas Mita.