Bisnis.com, BANDUNG - Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim) Jabar Dicky Saromi memastikan pihaknya juga sudah merancang kebutuhan infrastruktur khususnya hunian bagi pekerja dan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di kawasan tersebut berupa apartemen.
“Di wilayah Cirebon-Patimban-Majalengka (Rebana), kami akan membangun 119 tower di atas lahan seluas total 59,38 hektare,” katanya, Rabu (18/3/2020).
Menurutnya apartemen menjadi pilihan karena ketersediaan lahan untuk membangun rumah layak huni tersebut kini semakin terbatas. Mengacu pada rencana tata ruang wilayah (RTRW) Jabar, dari total luas Provinsi Jabar yang mencapai 3,5 juta hektare, 658.234 hektare di antaranya diperuntukkan untuk perumahan.
"Tetapi, dari total luas lahan untuk perumahan tersebut, 504.231 hektare di antaranya sudah eksisting digunakan, sehingga lahan yang tersisa hanya sekitar 154.000 hektare saja," katanya.
Oleh karenanya, bangunan vertikal dipilih untuk menyiasati keterbatasan lahan tersebut. Apalagi, nenurutnya, bangunan vertikal mendatangkan keuntungan ganda dibandingkan rumah tapak. Selain pembangunannya lebih efisien, pengelolaannya pun lebih mudah, sehingga biaya operasional dapat ditekan.