Bisnis.com, BANDUNG - Pemerintah Kota Bandung mendengar masukan terkait risiko-risiko dari penyelenggaraan peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-65 pada April 2020 mendatang.
Hal tersebut terkait banyak pihak yang meminta Pemerintah Kota Bandung untuk mempertimbangkan kembali di antaranya menunda peringatan KAA akibat maraknya penyebaran virus corona (COVID-19).
"Saya pikir itu pun tetap kita dengar tentunya, dinamika ini akan terus kita cermati, kalau memang kondisinya tidak memungkinkan ya tidak ada pilihan, tetapi kalau kita kan semangat hari ini harus," kata Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna, Kamis (12/3/2020).
Meski demikian, Ema memastikan selama belum ada pelarangan atau keputusan penundaan peringatan KAA, maka pihaknya akan terus mematangkan persiapan acara yang akan mulai digelar 18 April 2020 mendatang ini.
"Saya pikir kemarin pimpinan sudah bicara ya, kita tidak ada yang namanya rencana untuk menunda," kata Ema.
Ia pun beharap Kota Bandung tetap kondusif terjauh dari penyebaran virus corona yang saat ini isunya terus bergulir di tanah air. Meski demikian, Ema menilai hingga saat ini berdasarkan informasi yang ia dapat, kondisi Kota Bandung masih baik.
"Kita berharap bahwa Bandung tidak terimbas lah dengan hal-hal yang sekarang ini memang jadi konsen semua dan menurut informasi sampai dengan sekarang sampai hari ini pun kalau di Bandung kondisinya masih sangat bagus ya, informasinya masih negatif tentang isu-isu yang selama ini terjadi dan berkembang di republik bahkan di dunia ini dan ya mudah-mudahan ini bisa terus terjaga," kata Ema.
Lebih jauh, Ema juga memastikan pihak penyelenggara telah melakukan langkah preventif bersama Dinas Kesehatan terkait penyediaan kelengkapan pencegahan dan pendeteksian risiko corona.
"Itu nanti teknis ada di Dinas (Priwisata) Kebudayaan yang berkolaborasi mungkin dengan Dinas Kesehatan," kata dia.
Selain itu, dalam peringatan KAA nanti juga dimungkinkan delegasi yang akan hadir adalah duta besar yang ada di Indonesia. Sehingga tidak perlu mendatangkan delegasi dari luar negeri yang justru meningkatkan risiko penyebaran corona.
"Kan mereka (peseta KAA) pun ada keterwakilan yang sudah ada di Kota Bandung, bisa saja bahwa itu tidak harus direct orangnya langsung dari sana tetapi perwakilan yang sudah ada di sini bisa mewakili negara-negara yang dimaksud, itu kan bisa dicarikan solusi semacam itu," jelas Ema.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga meminta penyelenggara peringatan KAA untuk mempehitungkan risiko penyelenggaraan. Pasalnya di tengah merebaknya virus corona akan sangat berisiko menyelenggarakan acara yang mengumpulkan banyak massa.
Pasalnya ia melihat banyak negara yang juga membatalkan acara yang melibatkan banyak massa guna meminimalisasi penyebaran virus corona. Namun, jika pihak penyelenggara sudah mempertimbangkan dan mengantisipasi penyebaran virus corona, maka jika pelaksanaan tetap dilakukan tidak masalah. (k34)