Bisnis.com, BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menggenjot jumlah desa mandiri dan BUMDes lewat akselerasi program one village one company atau OVOC.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Jabar Dedi Supandi mengatakan pada 2019 sudah ada 98 desa mandiri di Jabar. Jumlah tersebut meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 37 desa. Selain itu, ada 732 desa naik kelas dari status berkembang menjadi maju.
“Peningkatan persentase status desa mandiri ini sudah tercantum dalam RPJMD. Jadi, targetnya dari tahun 2018 ada 37 desa mandiri, tahun 2019 ada 63 desa mandiri, tahun 2020 ada 87 desa mandiri. Sedangkan dalam setahun ini saja sudah ada 98 desa mandiri. Ini sudah melebihi target,” kata Dedi saat dihubungi Bisnis, Kamis (12/12/2019).
Tahun depan, DPMD Jabar akan terus menambah BUMDes. Saat ini sudah terdapat 596 BUMDes yang aktif kembali dan ada pula 272 BUMDes yang baru terbentuk.
“Target 746 BUMDes akan dibentuk di tahun depan. Ini bagian dari rencana Gubernur yang ingin 5.312 desa di Jabar nantinya mempunyai perusahaan,” papar Dedi.
Ada beberapa strategi yang disiapkan DPMD Jabar, misalnya melalui program patriot desa. Melalui program ini anak muda dikirimkan ke desa untuk menggali potensi bisnis yang bisa dikembangkan. Selain itu, ada pendekatan melalui pembangunan infrastruktur dan mempermudah akses teknologi informasi di wilayah pinggiran dengan memasang wifi gratis di 600 titik desa.
“Di pertengahan tahun 2020 kita akan membuat regulasi mengenai level perusahaan itu sendiri. Isinya mengenai klasifikasi, misalnya Bumdes yang sudah terbentuk tapi pemasarannya harus dibantu, atau bantuan diberikan untuk perkembangan modalnya,” papar Dedi.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengajak kepala desa untuk bekerja sama dalam berbagai program yang digulirkan Pemerintah Daerah Provinsi Jabar, antara lain Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) melalui program One Village One Company (OVOC), Desa Digital, dan program di desa lainnya.