Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemkot Bandung Tambah Komoditas Tanaman Kampung Berkebun

Pemerintah Kota Bandung terus mendorong masyarakat untuk mengembangkan konsep urban farming. Kini, kampung berkebun menambah komoditas seperti bawang, cabai, tomat, terong, surawung, dan aneka bumbu dapur lainnya.
Program urban farming yang digagas Pemkot Bandung/Bisnis-Dea Andriyawan
Program urban farming yang digagas Pemkot Bandung/Bisnis-Dea Andriyawan

Bisnis.com, BANDUNG — Pemerintah Kota Bandung terus mendorong masyarakat untuk mengembangkan konsep urban farming. Kini, kampung berkebun menambah komoditas seperti bawang, cabai, tomat, terong, surawung, dan aneka bumbu dapur lainnya.

Wali Kota Bandung, Oded M. Danial menyatakan, pembaruan komoditas kampung berkebun ini sebagai cara untuk mengedukasi masyarakat sekaligus berpartisipasi langsung peduli terhadap inflasi daerah. Strategi ini ia kemas lewat program Kampung Berkebun Bandung Juara Peduli Inflasi.

“Saya berharap, kalau sudah dilaksanakan di seluruh wilayah di Kota Bandung bisa berpengaruh pada inflasi daerah,” ucap Oded usai meresmikan Kampung Berkebun Bandung Juara Peduli Inflasi di RW 04 Padjadjaran, Kecamatan Cicendo, Jumat (6/12).

Oded mengungkapkan, Kampung Berkebun Bandung Juara Peduli Inflasi ini sudah berjalan di seluruh kelurahan di Kota Bandung. Tak hanya tidak hanya mempertahankan, kampung ini kata dia harus diperbanyak.

“Alhamdulillah sekarang sudah ada 151 Kakampung berkebun. Artinya setiap kelurahan ada. Oleh karena itu saya mengharapkan ke depan kita penguatan internalisasi. Jika seyiap RW bisa menguatkan kemandirian dari sisi pangan,” jelasnya.

Sekali pun memiliki keterbatasan lahan, namun Oded menyerukan kepada seluruh warga untuk bisa memanfaatkan area yang ada. Namun pembangunan strategi ekonomi mandiri ini tergantung pada partisipasi masyarakat.

“Kita mendorong masyarakat untuk melakukan pembangunan lewat urban farming. Ke depan betapa indahnya kalau di setiap RW ada gang. Itu bisa ditanami surawung, cabe, kangkung,” ujarnya.

Sementara itu, Assiten Perekonomian dan Pembangunan Kota Bandung, Eric M. Attauriq menuturkan, hasil pemantauan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) selama ini, komoditas cabai dan bawang menjadi sejumlah item yang harganya selalu dinamis di pasaran.

Bahkan, dalam beberapa tahun terakhir harga cabai sempat membuat gempar lantaran melejit pesat di pasaran. Untuk itu, penambahan komoditas ini menjadi poin penting dalam program Kampung Berkebun Bandung Juara Peduli Inflasi.

“Sebelumnya sudah berjalan Bandung Berkebun. Kita berkolaborasi bagaimana Kampung Berkebun di-upgrade ikut bisa peduli dengan inflasi Kota Bandung. Selama ini kita melihat salah satu komoditas yang berpengaruh pada TPID itu seperti cabai. Makanya di Kampung Berkebun ini kita meng-upgrade komoditasnya dengan cabe, bawang dan lainnya,” papar Eric.

Eric mengungkapkan, lewat program ini, Pemkot Bandung juga ingin memberikan edukasi kepada masyarakat bahawa inflasi bukan semata soal kenaikan harga komoditas saja. Sekaligus memberi alternatif solusi untuk mengatasinya lewat kemandirian pangan.

“Pertama edukasi dulu, memperkenalkan tentang inflasi karena masyarakat Tidak hanya edukasi mengajak untuk peduli dan berkontribusi dalam pengendalian inflasi. Dari hal paling sederhana yaitu mengkonsumsi produk sendiri,” bebernya. (K34)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper