Bisnis.com, BANDUNG - Pemrakarsa jalan tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap akan mengkaji ulang rute agar bisa kembali ditenderkan oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).
Direktur PT Jasa Sarana Dyah SH Wahjusari mengatakan proyek yang diprakarsai PT Jasa Marga, PT PP, PT DMT dan PT Jasa Sarana tersebut harus dikaji ulang atas dasar permintaan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Kita lagi kaji ulang, jadi kemarin sudah dikaji. Tapi kita diminta pemerintah (diubah) yang ke arah selatan (rute) Garut itu,” katanya di Bandung, Senin (15/7/2019) sore.
Menurutnya, rute tol yang masih disebut Cigatas ini awalnya akan melintasi Garut bagian tengah, namun pemerintah berharap tol ini bisa mengakomodasi kegiatan di Garut bagian selatan yang masih minim akses tol.
“Jadi kita coba review kajian lagi. Insyallah akhir tahun ini bisa ditenderkan lagi,” ujar Dyah.
Keputusan mengkaji rute baru ini menuntut pihak pemrakarsa kembali memperbaharui pengajuan penentuan lokasi ke Kementerian.
Dyah mengakui perubahan ini cukup menantang karena kondisi geografis Garut bagian tengah.
“Memang di selatan itu lokasinya agak berlembah, gunung gitu, jadi kita sedang kaji lagi. Nanti kita akan ajukan lagi ke PUPR,” tuturnya.
Dikatakan, dengan mengambil rute ke tengah, maka tol tersebut nantinya akan langsung melewati Pusat Kota Garut. Meski dari segi kondisi geografis berat, termasuk menambah panjang ruas tol tersebut pihaknya memastikan rute baru ini akan serius dikaji
“Mungkin akternatifnya kalau tidak memungkinkan ke tengah, nanti ada akses Jalan. Tapi kita akan kaji lagi lah. Kita lagi review untuk mengakomodir keinginan pemerintah pusat dan daerah,” paparnya.
Dyah memprediksi dengan adanya perubahan ini tender tol sepanjang 184 kilo meter tersebut kemungkinan baru bisa digelar akhir 2019 mendatang. Sementara, fisik baru bisa digelar pada pertengahan 2020.
Setelah kajian beres pihaknya memastikan akan kembali mengajukan penentuan lokasi kepada pihak pemerintah.