Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

8 Daerah di Wilayah DAS Citarum Dapat Dana Bantuan Atasi Sampah

Bisnis.com, BANDUNG--Sebanyak 8 Kabupaten/Kota yang berada di wilayah daerah aliran sungai atau DAS  Citarum akan mendapatkan dana bantuan untuk mengatasi sampai sungai. 

Dana tersebut berasal dari bantuan Bank Dunia sebesar Rp1,4 triliun yang sudah disepakati sebelumnya dengan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan bahwa persoalan sampah sungai Citarum sudah dipetakan penanganannya sesuai dengan volume sampah yang mengarus ke sungai Citarum.

Menurutnya, Metro Bandung –yang meliputi Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kota Cimahi—menjadi penyumbang sampah sungai terbanyak.

Hal tersebut diungkapkan Emil –sapaan akrab Ridwan Kamil—setelah memimpin Rapat Persiapan dan Usulan Kebutuhan Penanganan Limbah Domestik DAS Citarum bersama Bupati Bekasi, Bupati Karawang, Bupati Cianjur, Bupati Purwakarta, Bupati Bandung Barat, Bupati Bandung, Wali Kota Cimahi dan Wali Kota Bandung di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (24/6/2019) petang.

"Ternyata 80 persen sampah Citarum datang dari Metro Bandung yaitu Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat," ucap Emil.

Sedangkan, 20 persen sampah Citarum berasal dari Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Karawang, dan Kabupaten Bekasi.

Oleh karena itu, dana bantuan akan dialokasikan kepada setiap daerah sesuai dengan proporsi permasalahannya. Metro Bandung, kata dia, akan mendapat dana bantuan terbesar dengan besaran Rp300 miliar.

"Anggarannya akan kita bagi sesuai proporsi persoalan sampahnya. Kalau dirupiahkan minimal Rp50 miliar per Kabupaten/ Kota. Ada juga yang Rp100 miliar, Rp200 miliar dan paling besar Rp300 miliar,” katanya. 

Dengan suntikan dana dan komitmen bersama menangani sampah Citarum, Emil optimistis sungai sepanjang 300 kilometer tersebut akan bebas dari sampah dalam 5 tahun kedepan.

"Jadi, kita komit (komitmen) dan kita optimis dalam 5 tahun sampah citarum akan selesai," ucapnya.

Selain itu, semua Kepala Daerah yang hadir dalam rapat tersebut akan mengirimkan surat kesanggupan kepada Gubernur Jawa Barat untuk ikut peran serta anggaran, di antaranya harus melakukan pembebasan lahan, fasilitas, dan biaya operasional.

"Boleh juga nantinya untuk beli truk sampah yang canggih atau bikin biodigester raksasa," kata Emil.

Menurut Emil, kunci penyelesaian sampah Citarum adalah pencegahan sampah sejak dari rumah.

Sebab, anggaran itu akan lebih banyak digunakan untuk pencegahan sampah habis di tempat, pendirian bank sampah di tingkat Kecamatan.

"Kuncinya adalah mencegah sampah sejak dari rumah. Jadi, kita bukan membiarkan gaya hidupnya masyarakat terus kita bikin teknologi canggih tapi justru anggaran ini akan lebih banyak untuk mengedukasi sampah," katanya.

Selain itu, 15 persen atau sekisar Rp200 miliar, kata Emil, akan digunakan untuk mengkaji hal non-fisik, seperti kebijakan, edukasi, seminar, dan pelatihan.

"Menurut saya itu besar sekali Rp200 milyar hanya untuk non-fisik. Jadi, harus dimanfaatkan sebaik mungkin," tutupnya.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper