Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo menceritakan awal mula bergulir program dana desa melalui APBN pada 2015 banyak kepala desa yang tidak siap menerima.
Menurutnya hal itu dikarenakan 60% masyarakat desa hanya tamatan SD/SMP. Alhasil, dari Rp20,67 triliun yang diberikan desa hanya mampu menyerap 82%.
"Namun, hasil itu tidak membuat Presiden Joko Widodo patah arang. Menurutnya ribuan triliun sejak reformasi digelontorkan pembangunan desa masih belum berhasil menurunkan angka kemiskinan," katanya, Jumat (29/3/2018).
Eko mengemukakan untuk itu, menurut Presiden program dana desa harus terus dilanjutkan dan ditambah anggarannya setiap tahun. Mengingat pengelolaan dengan sistem terpusat terbukti tidak efektif.
Namun, bagi Eko serapan pada tahun pertama tersebut sudah cukup baik layaknya bayi yang baru lahir tetapi sudah bisa berlari kecil.
Pada 2016 pun, pemerinta menambah anggaran menjadi Rp46,98 dengan serapan 97%. Tahun lalu, pemerintah kembali menggelontorkan Rp60 triliun dengan serapan yang juga meningkat menjadi 98%.
"Tahun ini dengan evaluasi sedemikian rupa pemerintah masih menggelontorkan dana Rp60 triliun dengan lebih fokus penyaluran pada desa yang tertinggal," katanya.
Eko menambahkan program dana desa juga didesain dengan menjalin kerjasama kementerian lain.
Kemendes pun menggulirkan program Produk Unggulan Kawasan Pedesaan (Prukades) di total 102 kabupaten seluruh Indonesia. Hal ini dilakukan bersama 68 perusahaan dengan nilai investasi mencapai Rp47 triliun.
"Kami kenalkan program ini pada 2015 dari yang hanya diikuti 40 daerah tahun ini sangat meningkat," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
10 menit yang lalu
Realisasi Investasi Kota Cirebon Capai Rp1,97 Triliun, Dominasi UMKM
1 jam yang lalu