Bisnis.com, BANDUNG - Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Kelas 1 Bandung memprediksikan puncak musim hujan di wilayah Jawa Barat akan terjadi mulai bulan November 2017 hingga Maret 2018 mendatang. Intensitas curah hujan mencapai 300-400 mm per bulannya.
Kepala BMKG Kelas 1 Bandung Tony Agus Wijaya mengatakan, musim penghujan di wilayah Jawa Barat akan terjadi selama 7 bulan terhitung mulai bulan Oktober sampai Mei dengan puncak curah hujan akan terjadi pada bulan November 2017 sampai Maret 2018.
Menurut dia, kondisi lingkungan yang berubah dan dampak perubahan iklim, menjadi salah satu penyebab terbesar terjadinya curah hujan yang saat ini tidak teratur. Kondisi ini berbeda dengan 30 tahun lalu di mana curah hujan yang lebih teratur.
"Hujan itu pola yang teratur sesuai kondisi lingkungan, maka hujan ini menghadapi penyimpangan, lebat tapi hanya singkat sekitar tiga hari, setelah itu pola hujannya normal kembali," katanya melalui pesan singkat, Rabu (22/11).
Memasuki di akhir Mei 2018 curah hujan semakin menurun seiring akan memasuki periode musim kemarau yang secara umum terjadi di bulan Juni 2018. Tony mengatakan, perubahan iklim serta pola hujan yang berubah terjadi di wilayah sub tropis. Sementara negara tropis di Indonesia dampak perubahan iklim yang terasa adalah anomali curah hujan.
Tony megimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada seiring dengan pola cuaca yang tidak bisa diprediksi sehingga bisa menimbulkan bencana, baik longsor, banjir maupun pohon tumbang. "Gejala alam sekarang berubah faktornya, cuaca iklim saling terkait. Jadi saat ini dampak perubahan iklim harus hati hati," ujarnya.
Tony mengatakan, BMKG senantiasa menginformasikan kondisi terkini terkait cuaca melalui aplikasi yang bisa diunduh melalui ponsel dengan nama info BMKG. Masyarakat bisa mengunduhnya agar bisa memantau perkembangan cuaca harian.