Bisnis.com, BANDUNG - Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung mengandalkan unit reaksi cepat, pasukan katak, dan pasukan jurig cai untuk menanggulangi banjir yang mungkin terjadi pada musim hujan ini.
Tim yang berkekuatan sekitar 400 personel tersebut setiap saat siaga di lapangan yang dilengkapi dengan pompa penyedot air.
Kepala Bidang Pemeliharaan dan Pengendalian DPU Kota Bandung, Tedi Setiadi mengemukakan, hampir setiap hari pihaknya membersihkan sungai-sungai, gorong-gorong, dan kali-kali air agar tidak tersumbat.
“Untuk pekerjaan yang besar, ada lima pekerjaan yang tengah kami garap untuk menanggulangi banjir di antaranya normalisasi sungai Citepus di Pagarsih yang merupakan langganan banjir, normalisasi Citepus setelah jalan Pagarsih, normalisasi sungai Cidurian, Cipamokolan daerah Soekarno-Hatta, dan Cikapundung daerah Sukaluyu,” katanya, Jumat (17/11).
Khusus normalisasi sungai Citepus daerah Pagarsih, kata dia, pihaknya mencoba membuat saluran baru berukuran 5x4 meter yang bersebelahan dengan saluran eksisting berukuran 3x4 meter. Saluran baru tersebut akan menjadi basement air atau tol air sehingga membantu mengurangi limpasan air ke jalan jika terjadi banjir.
Menurutnya, kontur Kota Bandung merupakan cekungan yang menyebabkan terjadi banyak genangan kala hujan. Namun, genangan itu tidak selalu mengakibatkan banjir dan tidak lebih dari dua jam air akan kembali surut.
"Kemarin saya berkeliling Kota Bandung, misalnya, di daerah Tubagus Ismail, Dago, Dipatiukur, Setia Budi, Pasirkaliki Gedebage, Margahayu, dan lainnya. Yang agak besar itu ada di Rancabolang, Cikadut dan Antapani," kata dia.
Berkat berbagai upayanya, dia bersyukur sampai saat ini masih bisa diatasi karena personel dari DPU terus disiagakan karena potensi untuk cuaca ini diprediksi sampai Februari sebagaimana menurut BMKG.
Dia pun meminta agar masyarakat segera melaporkan apabila terjadi banjir kepada DPU terutama melalui UPT terdekat antara lain Bojonegara, Cibeunying, Tegalega, Karees, Gedebage dan Ujung Berung.
Tedi pun mengimbau kepada masyarakat agar menjaga lingkungan tetap bersih dan tidak membuang sampah sembarangan ke sungai maupun saluran air lainnya. Sebab, setiap hari tim kebersihan sungai mengangkut tiga sampai empat truk per hari.
"Bantu kami dengan paling tidak membersihkan kali-kali air di depan rumah masing-masing karena itu akan membantu mengurangi sedimentasi. Kami sudah berupaya tapi kami juga meminta bantuan dari warga agar sama-sama bertanggung jawab karena keterbatasan, kami mohon maaf karena tidak bisa seluruhnya dilayani," ucapnya.
Prakirawan BMKG Bandung, Asri menyebutkan, prakiraan cuaca di Kota Bandung pada bulan November ini cukup tinggi. Mayoritas wilayah selain wilayah Bandung Utara dan Bandung Timur yang masuk kategori menengah.
"Pada bulan Desember curah hujan akan lebih tinggi lagi," sebutnya.