Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Studi: Polusi Udara Bisa Mempengaruhi Kesehatan Mental

Bisnis.com, BANDUNG -- Selain bisa menimbulkan penyakit pernapasan kronis, infeksi paru-paru dan asma. Ternyata polusi udara juga bisa mempengaruhi kesehatan mental, menurut penelitian terbaru.

Sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Health and Place itu menemukan adanya hubungan antara udara beracun dan tekanan psikologis yang merusak kesehatan mental manusia.

Dilansir Boldsky, semakin tinggi tingkat partikulat di udara, semakin besar dampaknya terhadap kesehatan mental. "Ini benar-benar menetapkan lintasan baru seputar efek kesehatan dari polusi udara," kata Anjum Hajat, dari University of Washington di AS.

Selama penelitian, para peneliti telah mengidentifikasi "faktor penentu sosial" kesehatan fisik dan mental, seperti ketersediaan makanan sehat pada pedagang lokal, akses terhadap keamanan alam atau lingkungan.

Polusi udara juga dikaitkan dengan perubahan perilaku, menghabiskan lebih sedikit waktu di luar, misalnya, atau menjalani gaya hidup yang lebih tidak berpindah-pindah yang dapat dikaitkan dengan tekanan psikologis atau isolasi sosial.

6.000 responden dipertimbangkan untuk penelitian ini. Periset kemudian menggabungkan database pencemaran udara dengan catatan yang sesuai dengan lingkungan masing-masing dari 6.000 peserta survei.

Tim tersebut memusatkan perhatian pada pengukuran partikel halus, zat yang diproduksi oleh mesin mobil, perapian dan kompor kayu, serta pembangkit listrik yang dipicu oleh batu bara atau gas alam.

Studi tersebut menemukan bahwa risiko tekanan psikologis meningkat bersamaan dengan jumlah partikel halus di udara. Partikel halus (diameter partikel kurang dari 2,5 mikrometer) mudah dihirup, dapat diserap ke dalam aliran darah dan dianggap memiliki risiko lebih besar daripada partikel yang lebih besar.

Di samping itu, polusi udara yang tercemar dapat merusak tubuh dan menimbulkan penyakit seperti sistem pernapasan akut, merusak paru-paru, masalah jantung, dan asma.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ilham Budhiman
Editor : Ajijah
Sumber : Boldsky
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper