Bisnis.com, BANDUNG - Muslim di seluruh dunia berpuasa dari terbit hingga tenggelamnya matahari. Tiap tahunnya, durasi berpuasa di Indonesia biasanya selama 13 sampai 14 jam dalam sehari. Namun, di negara lain, Muslim berpuasa hingga 21 jam.
Perbedaan durasi berpuasa disebabkan oleh perbedaan musim, seperti dilansir oleh Gulfnews.com. Indonesia merupakan negara katulistiwa di mana setiap harinya, matahari terbit dan tenggelam di waktu yang sama. Sedangkan negara yang tidak dilalui katulistiwa, belum tentu.
Bergerak menjauh dari khatulistiwa, negara-negara di belahan bumi utara memiliki durasi puasa paling lama yaitu hingga 21 jam. Sementara yang berada di belahan bumi bagian selatan memiliki durasi paling cepat, sekitar 11 jam.
Negara dengan durasi puasa terpanjang tahun ini adalah Greenland (21 jam 2 menit), Islandia (21 jam), Finlandia (19 jam 56 menit) dan Norwegia (19 jam 48 menit), seperti dilansir oleh Gulfnews.com.
Terlepas dari negara-negara itu, wilayah barat laut Kanada, misalnya, diterangi cahaya matahari yang tidak ada habisnya. Hal ini membuat tidak ada batasan antara siang dan malam. Ini bisa menjadi tantangan tersendiri bagi muslim di sana.
Selain di Kanada, di sebagian besar wilayah Norwegia juga mengalami siang yang sangat panjang. Saat menyantap makanan buka puasa, itu juga merupakan sahur. Fenomena seperti ini terjadi saat bulan Ramadan jatuh di pertengahan bulan Juni hingga tengah juli.
Orang-orang Muslim yang tinggal di tempat-tempat seperti itu tdisarankan oleh ilmuwan Islam untuk mengikuti jam-jam puasa di Makkah atau negara Timur Tengah terdekat.
Lain halnya dengan negara yang terletak di bagian selatan bumi. Argentina memiliki durasi puasa terpendek yaitu 11 jam,32 menit. Sedangkan Sydney, Australia, puasa berdurasi 11 jam 35 menit.