Bisnis.com, SOREANG - Sebanyak 100 orang peniup terompet sunda di Kab Bandung sukses memecahkan rekor MURI sebagai penipu terompet terbanyak. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian hari jadi Kabupaten Bandung yang ke-376.
Di bawah aransemen musisi, Yoyon Dharsono, suara terompet melebur dengan suara marching band di depan Gedung Moh. Toha yang berada di lingkungan kantor pemerintahan Kabupaten Bandung, Kamis (20/4).
Tak hanya memanjakan telinga, Bupati Bandung Dadang M Naser dan jajaran, beserta tamu undangan saat itu dihibur dengan lawakan segar yang diselipkan dalam beberapa segmen. Dimulai dari ngetes empet (mengetes bunyi terompet), hingga trang-trang kolentrang dapat disajikan dengan apik oleh para musisi yang terkumpul dari 31 Kecamatan di Kabupaten Bandung.
Senior Manajer MURI, Awan Raharjo mengatakan, berdasarkan hasil penelusurannya jumlah orang meniup terompet pencak silat ini merupakan yang terbanyak. Untuk itu, pihaknya pun merasa perlu mengapresiasi dan bangga akan upaya melestarikan warisan budaya Indonesia tersebut.
Dalam kesempatan itu, pihak MURI menyerahkan piagam penghargaan kepada Yoyon Dharsono, Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) Kabupaten Bandung, Agus Firman Zaini dan Bupati Bandung.
Agus mengatakan, ke depannya pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk menggelar festival terompet tingkat nasional bahkan internasional sekligus memecahkan rekornya. Kegiatan ini diharapkan menjadi titik awal untuk meregenerasi pewaris kebudayaan lokal Sunda.
“Kami sudah berkomunikasi dengan negara yang aktif meniup terompet Sunda. Salah satu negara di Asia Tenggara yaitu India, Eropa juga ada yaitu Swiss,” katanya.
Bupati Bandung Dadang Naser mengakui jika terompet Sunda ini sudah mulai jarang digeluti oleh warga, pasalnya bila ada pagelaran di satu tempat, di tempat lainnya pun itu-itu saja penggiatnya. “Maka dari itu kita kumpulin, ini bentuk pelestarian budaya juga,” kata Dadang.