JAKARTA--PT Bank Mandiri Persero Tbk, dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB) menargetkan penjualan uang elektronik (e-money) sebanyak 80 ribu kartu dalam lima tahun ke depan.
Senior EVP Kepala Bidang Teknologi Bank Mandiri Joseph Georgino Godong dalam peresmian di Jakarta, Jumat, mengatakan kartu prabayar bernama "e-money" Bank BJB tersebut akan dijual melalui kantor cabang BJB di Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta.
"Tahap awal, akan fokus didistribusikan ke 33 kantor layanan BJB," kata dia.
"E-money" tersebut, kata Joseph, dapat digunakan sebagai alat pembayaran di gerai-gerai umum yang telah bekerja sama dengan Mandiri, seperti gerai di sektor rite, kuliner, transportasi, lainnya.
Joseph mengatakan Mandiri memilih kerja sama dengan Bank Pembangunan Daerah, untuk meningkatkan pangsa pasar "e-money" di daerah.
"Ini juga untuk memudahkan masyarakat di daerah, jadi ini nasabah BJB dapat mudah melakukan transaksi pembayaran," ujarnya.
Per Oktober 2016, uang elektronik berlogo "e-money" yang telah diterbitkan Bank Mandiri sebanyak 8,4 juta keping dengan rata-rata transaksi per bulan lebih dari 36 Juta transaksi senilai lebih dari Rp 327 miliar per bulan.
Saat ini, uang elektronik berlogo "e-money dapat digunakan untuk melakukan transaksi di 946 gerai dengan jumlah toko sebanyak lebih dari 52 ribu unit.
Direktur Konsumer BJB Fermiyanti mengatakan peluncuran kartu "e-money Bank BJB" merupakan bagian dari ekspansi bisnis perseroan dalam mengembangkan inovasi alat pembayaran non tunai.
"Kehadiran kartu ini akan melengkapi jaringan pembayaran elektronik yang telah kami kembangkan untuk memudahkan nasabah dalam bertransaksi," kata Fermiyanti.