KOTA GAZA--Dua anggota Hamas tewas dan tiga lainnya hilang setelah sebuah terowongan di Jalur Gaza runtuh menurut sayap militer kelompok Islamis itu pada Kamis (8/12).
Brigade Al Qassam menyatakan dua korban tewas bernama Rami Muneer al-Arier dan Ismail Abdul Kareem Shamali, menambahkan bahwa mereka meninggal "setelah sebuah terowongan perlawanan runtuh."
Seorang sumber yang dekat dengan Qassam mengatakan lima gerilyawan berada di dalam terowongan ketika insiden itu terjadi, dan upaya masih dilakukan untuk menemukan dan menyelamatkan tiga lainnya.
Sejak awal tahun ini, 22 anggota Qassam tewas saat "mempersiapkan perlengkapan" dan kebanyakan karena keruntuhan terowongan menurut sayap militer itu dalam satu pernyataan yang dikutip kantor berita AFP.
Selama beberapa tahun, penguasa Hamas di Gaza telah membangun labirin terowongan, termasuk yang melintasi bagian bawah perbatasan dengan Israel.
Gerilyawan Palestina dan Israel berperang dalam tiga perang sejak 2008 dan wilayah itu sudah berada dalam blokade Israel selama satu dekade.
Serangan terowongan menjadi senjata kunci Hamas selama konflik 2014, dengan sejumlah serangan kejutan di dalam wilayah Israel. Kelompok itu juga membangun jaringan terowongan besar di bawah perbatasan dengan mesir.