Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Darmin: Orang Indonesia Lebih Suka Beli Tanah Ketimbang Menabung

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai masyarakat Indonesia cenderung lebih suka membeli tanah dibandingkan menabung di bank.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai masyarakat Indonesia cenderung lebih suka membeli tanah dibandingkan menabung di bank.

Dan inilah yang menjadi salah satu faktor  masih rendahnya tingkat dana pihak ketiga (DPK) dalam bentuk simpanan atau tabungan terhadap PDB, sambung Darmin.  Faktor lain yang membuat dana pihak ketiga yang rendah adalah prilaku konsumtif masyarakat Indonesia.

"Sebenarnya faktor yang paling banyak pengaruhnya terhadap saving (tabungan) selain konsumsi, ya spekulasi tanah. Bangsa kita itu senang sekali saving di tanah," ujar Darmin usai "Sarasehan 100 Ekonom Indonesia" yang juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo di Jakarta, Selasa (6/12/2016).

Menurut Darmin, prilaku masyarakat ini kurang baik karena akan membuat harga tanah semakin mahal, kendati faktanya memang demikian. Darmin menyayangkan belum banyaknya masyarakat yang menyimpan uang di bank.

"Ini harus mulai kita pikirkan, tidak bisa orang saving itu kerjanya beli tanah, itu tidak sehat. Tapi yang lebih buruk, saving di surat berharga dan perbankan tidak setinggi yang seharusnya," ujar Darmin.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan, rasio tabungan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) masih relatif rendah, 34,8% pada 2015. Padahal, Singapura memiliki  rasio tabungan terhadap PDB 49%, bahkan Filipina 46%.

Selain itu, perkembangan rata-rata rasio tabungan rumah tangga terhadap total pendapatan di Indonesia juga masih rendah, yakni 8,5%. Rasio tabungan rumah tangga penghasilan paling rendah hanya 5,2% dan rumah tangga penghasilan tertinggi mencapai 12,6%.

Presiden Joko Widodo sendiri mengharapkan pada 2019 rasio tabungan terhadap PDB dapat meningkat 75%.

"Tabungan pada 2019 minimal 75 persen, sekarang masih 35 persen," ujar Jokowi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Ajijah
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler