Bisnis.com, JAKARTA - Novel Pesantren Impian banyak diburu pembacanya, sejak diangkat dalam film dengan judul yang sama dan tayang mulai 3 Maret kemarin.
"Bulan lalu dari Gramedia minta 7.000 eksemplar. Ini menunjukkan kalau mereka confident menjual ini," kata Pendiri Asma Nadia Publishing House Isa Alamsyah.
Kesuksesan serupa juga dirasakan untuk novel Surga Yang Tak Dirindukan dengan filmnya yang tembus lebih dari 1,5 juta penonton.
Menurutnya, diangkatnya sebuah cerita dalam novel ke layar lebar memiliki dua keuntungan. Pertama, film sebagai sarana promosi novel dengan cover baru dari film tersebut. Kedua, kehadiran novel dengan cover baru film juga ikut mendorong promosi film tersebut.
"Kadang ada yang tidak sabar lihat filmnya. Jadi mereka membaca novelnya dulu," katanya.
Seiring permintaan pembaca, rencananya Asma Nadia Publishing House akan membuat novel versi digital pada 2017. Ini untuk memenuhi permintaan pembaca yang ada di beberapa negara seperti, Taiwan, Hongkong, Jepang.
"Buku digital perlu karena permintaan mereka yang ada di luar negeri. Untuk dalam negeri sendiri, masih buku cetak," katanya.