Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nostalgia Makanan Tradisional, STP Bandung Gelar Enhaii Grimoire 2015

Semakin berkembangnya zaman, masakan tradisional Indonesia semakin tergeser dengan kedatangan masakan luar negeri. Melihat hal tersebut, Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung (STP Bandung) menggelar Enhaii Grimoire 2015.
Ilustrasi (jibiphoto)
Ilustrasi (jibiphoto)

Bisnis.com, BANDUNG – Semakin berkembangnya zaman, masakan tradisional Indonesia semakin tergeser dengan kedatangan masakan luar negeri. Melihat hal tersebut, Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung (STP Bandung) menggelar Enhaii Grimoire 2015.

Dengan tema Kampung Kafe, Enhaii Grimoire 2015 diadakan untuk mengingatkan kembali masyarakat terhadap kekayaan masakan tradisional Indonesia.

“Trendnya saat ini orang-orang cenderung datang ke mall dan melupakan yang lama. Padahal, budaya dan masakan yang lama itu memiliki kerinduan yang berbeda rasanya,” ucap Pembina Enhaii Grimoire 2015 sekaligus seorang Dosen Manajemen Tata Boga, Erik Fernanda Jaya kepada Bisnis.com, di STP Bandung, Kamis (05/11/2015).

Erik menambahkan, event serupa pernah dilakukan pada tahun 2013. Event Enhaii Grimoire 2015 merupakan sebuah rangkaian kegiatan yang diadakan oleh mahasiswa STP Bandung, khususnya jurusan Hospitality yang terdiri dari enam prodi, dengan konten pengembangan kompetensi para mahasiswa.

“Melalui event ini, mereka dituntut untuk berinteraksi langsung kepada masyarakat luas, jadi mereka akan lebih aplikatif,” jelas Erik.

Dengan konsep stand perkampungan, Erik mengaku, pihaknya telah menyediakan 64 stand yang terdiri dari 95% makanan tradisional, dan sisanya makanan modern dan makanan inovasi dari beberapa tim mahasiswa STP Bandung.

Tenant yang mengisi stand-stand tersebut merupakan tenant tradisional yang telah kita saring dan menurut kami paling baik di Bandung,” ujarnya.

Erik menambahkan, sebelum mengisi stand, para tenant diberi edukasi oleh STP Bandung terkait sanitasi, cara pengemasan yang baik, dan lainnya.

“Kami tidak memperbolehkan ada makanan yang dikemas dengan steroform. Jika ada yang tetap menggunakannya akan kami tegur,” tegasnya.

Selain eksebisi dalam bentuk kuliner, event yang diselenggarakan dari tanggal 5-7 November 2015 ini juga diisi dengan rangkaian acara lainnya, seperti seminar entrepreneur, food presenting competition, dan professional skill development lainnya.

Erik berharap, melalui event ini, masyarakat dapat mengingat kembali masakan tradisional dan potensinya yang dinilai mampu bersaing dengan masakan luar negeri.

“Kekuatan masakan tradisional Indonesia sangat hebat,  tapi lebih hebat lagi jika pemuda-pemuda Indonesia bisa menghargai masakan Indonesia karena inilah salah satu faktor yang dapat melestarikan masakan Indonesia,” ucapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Fajar Sidik

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler