Bisnis.com, CIREBON—Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Cirebon menilai perhatian pemerintah kepada petani yang mengalami gagal panen dan kesulitan air masih minim, hal itu terbukti dengan adanya gejolak dari kalangan petani yang sampai menggelar aksi mogok makan.
Pemberian bantuan untuk petani yang mengalami gagal panen merupakan kewajiban dari Kementerian Pertanian, akan tetapi dalam mengatasi dampak bencana kekeringan, Pemkab Cirebon seharusnya turun tangan membantu petani.
Wakil Ketua HKTI Kabupaten Cirebon Tasrip Abubakar mengatakan selain mengalami gagal panen, banyak petani di Kabupaten Cirebon yang kesulitan air bersih dan terpaksa membeli air untuk kebutuhan sehari-hari.
Dia menuturkan selama ini dari pihak Pemkab Cirebon belum pernah mengupayakan solusi untuk mengatasi dampak bencana kekeringan dengan kalangan petani selain sekedar pembagian air yang terkesan hanya seremonial.
“Kalau gagal panen dianggap musibah maka seharusnya Pemkab Cirebon duduk bersama petani mencari solusi,” katanya, Rabu (28/10/2015).
Tasrip mengungkapkan untuk kebutuhan air sehari-hari para petani mengeluarkan Rp20.000/hari dan kondisi tersebut semakin parah dengan kerugian akibat gagal panen yang dialami selama musim tanam gadu 2015.
“Sudah sawah kurang air dan gagal panen ditambah lagi sulit air untuk kehidupan sehari-hari, itulah yang dialami petani di Kabupaten Cirebon,” ujarnya. (k3)