Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Perlu Contoh Pengelolaan Pelabuhan di Korea Selatan

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia (KPPU RI) mengungkapkan kinerja logistik Indonesia pada 2014 masih rendah dibandingkan dengan negara di Asia Tenggara lainnya. Hal ini berpengaruh terhadap daya saing untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asea (MEA) mendatang.
Suasana pelabuhan peti kemas Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta/Antara
Suasana pelabuhan peti kemas Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta/Antara

Bisnis.com, BANDUNG - Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia (KPPU RI) mengungkapkan kinerja logistik Indonesia pada 2014 masih rendah dibandingkan dengan negara di Asia Tenggara lainnya. Hal ini berpengaruh terhadap daya saing untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asea (MEA) mendatang.

“Indonesia di posisi 53, kalah dibanding Singapura, Vietnam saja di posisi 48. Padahal ini berpengaruh untuk persaingan di MEA nanti, kinerja logistik berpengaruh terhadap perkembangan industri dan kontribusi pelabuhan sangat penting,” ujar Ketua KPPU RI Muhammad Syarkawi Rauf di Bandung pada Senin (31/8/2015).

Oleh karena itu KPPU mendukung program untuk mendorong reformasi di pelabuhan yang ada di Indonesia. Syarkawi mengungkapkan logistik menjadi salah stau fokus pengamatan KPPU.

Dia memaparkan PT Pelindo II (PT Pelabuhan Indonesia II)  sebagai perusahaan negara di bidang pelabuhan, dulu bertindak sebagai regulator dan operator yang kini akan direformasi.

“Pemisahan antara regulator dan operator ini berjalan lambat, begitu juga transformasi bisnis di Pelindo,” ujarnya.

Syarkawi  mengungkapkan dari perspektif hukum persaingan, KPPU sudah dua kali membuat putusan terkait dugaan adanya monopoli di pelabuhan Teluk Bayur dan Pelabuhan di Jakarta.

Syarkawi menjelaskan dwelling time atau waktu bongkar muar barang hingga keluar pelabuhan di Indonesia dinilai masih terlalu lama yaitu selama 7 hari. Hal ini berbeda dengan Singapura, Vietnam, dan Thailand yang memiliki waktu bongkar muat lebih cepat.

Dia memaparkan Indonesia dapat belajar tentang pengelolaan pelabuhan dari Busan di Korea Selatan, bahkan mengalami dimana persaingan sudah sangat tinggi sehingga harga menjadi murah. Bahkan pelabuhan di Busan, Korea Selatan sudah diproyeksikan pemerintah Korea Selatan sebagai pemain kelas dunia untuk menyaingi pelabuhan Shanghai di China.

“Persaingan antar dermaga maupun persaingan antar pelabuhan belum jalan di Indonesia karena dari 111 pelabuhan ownernya hanya Pelindo, tidak ada kompetitornya, padahal kalau mau bagus, harusnya ada persaingan antar pelabuhan. Ini juga jadi fokus KPPU di logistik,” pungkasnya. (k5)      


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper