JAKARTA—Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dminta menunjukkan bukti-bukti adanya paham radikalisme dalam konten media-media Islam.
Perwakilan pengelola situs Islam yang diblokir oleh pemerintah menantang Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk menyebutkan bukti-bukti itu.
Dewan Redaksi voa-islam.com, Aendra Medita, mengatakan BNPT harus menunjukkan bukti-bukti konten radikal dalam situs-situs yang diusulkan untuk diblokir itu. “Jangan di awang-awang. Kalau memang ada, ya buktikan saja,” katanya seusai menemui anggota Komisi I DPR di Kompleks Gedung Parlemen, Senayan, Rabu (1/4/2015).
Menurutnya, tudingan BNPT kepada 22 situs Islam itu berlebihan. “Kami memang membawa platform Islam, tapi kami tidak menganut paham radikal seperti yang ditudingkan. Dalam hal pemblokiran ini pemerintah sudah salah,” katanya.
Selain Aendra, pengelola situs hidayatullah.com yang juga ikut diblokir juga meminta BNPT membuktikan adanya konten yang berisi penolakan terhadap demokrasi dan pengafiran Presiden Joko Widodo (Jokowi). “Kalau memang ada, buktikan saja,” kata Mahladi, pengelola situs hidayatullah.com.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel