Bisnis.com, BANDUNG – Jawa Barat merupakan wilayah penerima kaki palsu terbanyak yaitu 50% dari Sequislife melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) “From Disable To The Able”. Program bantuan 1000 kaki palsu kepada yang membutuhkan di Regional Service Center (RSC) Bandung, Jalan Sukajadi 166 pada Sabtu (6/12/2014).
Kegiatan pemasangan kaki palsu dipusatkan di beberapa wilayah yaitu di Desa Bango 2 Kangena di Cirebon, Kecamatan Cililin di Kabupaten Bandung Barat dan di Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang dan Kecamatan Pelabuhan Ratu di Kabupaten Sukabumi dan Cianjur.Sequislife menggandeng Yayasan Peduli Tuna Daksa (YPTD) dalam penyaluran kaki palsu.
M. Syaid, supervisor YPTD menjelaskan bahwa distribusi kaki palsu dari Sequislife di Jawa Barat ada 300 pasien yang menerima bantuan kaki palsu di bawah lutut dan 200 pasien lainnya menerima bantuan kaki palsu di atas lutut.
“Di Jawa Barat beberapa kami temukan kasus khusus yaitu calon pasien yang tidak cacat namun memiliki kaki yang berbeda sejak lahir dan tidak mau diamputasi sehingga kami buatkan kaki palsu yang dapat menyesuaikan dan teknik pemasangannya pun berbeda”, jelas Syaid.
Ia menambahkan, amputasi pada penerima kaki palsu Sequislife terutama di luar Jakarta, mayoritas karena cacat bawaan yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan mengenai kesehatan dan gizi serta kurangnya asupan sehat pada ibu hamil dan bayi. Faktor lainnya karena diabetes, kecelakaan lalu lintas, dan kecelakaan kerja.
Sequislife juga menyerahkan kaki palsu pada perwakilan penerima kaki palsu di Jawa Barat sebagai bentuk komitmennya dalam program bantuan 1000 kaki palsu di tahun 2015.
Penyerahan kaki palsu dilakukan kepada Zaenal yang dikenal sebagai Asep (39 tahun) warga Kecamatan Cikalong Wetan Kabupaten Bandung Barat sebagai penerima kaki palsu ke seribu tahun 2014 yang diamputasi kakinya karena kecelakaan motor di mana kakinya tersandung pipa sehingga membuat kaki hingga lutut harus diamputasi. Selain itu, Ismail dari Kp Cibolang Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat yang juga mengalami kecelakaan sebagai penerima kaki palsu pertama tahun 2015.
Suranto, Wakil Bupati Cianjur yang turut hadir mengatakan, “Ini merupakan kegiatan yang mulia karena banyak orang yang kehilangan kaki kemudian terbantu meraih cita-citanya lagi termasuk warga kami di Cianjur, kami berharap kegiatan serupa dapat menyentuh banyak orang yang membutuhkan” ujarnya.