Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Motif Batik Jawa Barat Dominan Corak Flora-Fauna

Bisnis.com, JAKARTA--Ragam flora dan fauna Jawa Barat tertuang dalam motif-motif batik klasik maupun kontemporer yang ditampilkan dalam Pameran Batik Pesisir Selatan Jawa Barat di Museum Tekstil Jakarta pada Rabu (15/10).
ilustrasi (bisnis-jabar.com)
ilustrasi (bisnis-jabar.com)

Bisnis.com, JAKARTA--Ragam flora dan fauna Jawa Barat tertuang dalam motif-motif batik klasik maupun kontemporer yang ditampilkan dalam Pameran Batik Pesisir Selatan Jawa Barat di Museum Tekstil Jakarta pada Rabu (15/10).

Penyelenggara pameran dari Yayasan Batik Jawa Barat, Komarudin Kudiya, mengatakan batik Pesisir Selatan Jawa Barat yang dipamerkan hingga 26 Oktober itu membingkai kekayaan flora dan fauna wilayah pesisir dari Kabupaten Pangandaran, Sukabumi, Cianjur, Tasikmalaya, Garut dan Ciamis.

Di antara batik-batik yang dipamerkan, ada batik bermotif penyu dari Ujung Genteng, Sukabumi, dan batik motif jeruk dari Garut.

Kerapas penyu yang merupakan fauna asal Sukabumi jadi inspirasi dalam membuat motif batik dengan ragam warna yang didominasi merah, biru dan kuning muda. Sementara motif jeruk Garut tertuang dalam kain batik dengan paduan warna merah, kuning, hijau tua dan coklat.

Motif klasik asal Pesisir Selatan Jawa Barat yang dipamerkan antara lain motif cupat manggu putihan dan motif kolentang dari Kabupaten Ciamis. Lalu ada motif batik klasik ayam pelung dari Cianjur dan motif bango rawa dari Kabupaten Garut yang dipercaya dapat mendatangkan berkah.

Selain itu ada motif batik kontemporer bergambar pemetik teh dan beasan atau beras asal Kabupaten Cianjur dan motif ikan jangilus dari Kabupaten Sukabumi.

"Kekayaan alam Kabupaten Sukabumi mulai dari pegunungan hingga laut juga menginspirasi motif gurilap yang merupakan singkatan dari gunung, rimba dan lautan," kata Komarudin.

Menurut Nurjaman (70), pembatik asal Tasikmalaya, motif batik klasik masih menjadi pilihan konsumen.

"Seperti motif bango rawa dari Garut yang pertama kali saya lihat dijadikan motif tahun 1954, sangat diminati," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Fajar Sidik
Sumber : antara

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper