Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kebijakan Industri Padat Modal dan Padat Karya Perlu Dibedakan

Untuk mempertahankan daya tarik investasi sektor industri padat karya di Jawa Barat, pemerintah dituntut untuk membedakan antara kawasan padat modal dan padat karya dari sisi pengupahan, perizinan, dan insentif lainnya.
Ilustrasi/Jibiphoto
Ilustrasi/Jibiphoto

Bisnis.com, BANDUNG—Untuk mempertahankan daya tarik investasi sektor industri padat karya di Jawa Barat, pemerintah dituntut untuk membedakan antara kawasan padat modal dan padat karya dari sisi pengupahan, perizinan, dan insentif lainnya.

Wakil Ketua Kadin Bidang Industri Dedy Widjaja mengakui daya tarik investasi industri padat karya di Jabar sudah mulai berkurang di antaranya akibat peningkatan upah yang terlalu tinggi di beberapa daerah, seperti di Bandung Raya, Bekasi, Purwakarta, Bogor, dan Karawang.

“Tidak kondusif untuk investor industri padat karya. Hari ini [Senin] kami rapat dengan pemerintah meminta agar jangan sampai disamakan daerah industri padat modal dengan industri padat karya,” katanya kepada Bisnis, Senin (13/10/2014).

Dia menuturkan adanya program pengalihan konsentrasi industri padat karya ke Jabar bagian Timur, meliputi Kab.Majalengka, Kab.Cirebon, dan Kab.Indramayu, perlu disertai kebijakan khusus yang berbeda dengan kawasan industri padat modal dan teknologi tinggi.

“Upah masih cukup murah di sana. Bagaimana perizinan pun bisa lebih mudah, serta kalangan pengusaha juga mengharapkan intensif lain supaya investasi padat karya banyak dikembangkan di sana,” tuturnya.

Dedy meminta UMK di Karawang yang melampaui Jakarta, serta UMK di Bogor dan Bekasi yang menyamai ibukota negara, tidak sampai terjadi di Jabar Timur karena hal itu sedikit banyak telah berpengaruh terhadap relokasinya sejumlah industri ke Jawa Tengah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Ajijah

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper