Bisnis.com, JAKARTA--Ekonom Prancis Jean Tirole pada Senin memenangi hadiah Nobel Ekonomi 2014 untuk analisisnya tentang kekuatan pasar dan regulasi.
"Hadiah untuk ilmu ekonomi tahun ini adalah tentang menjinakkan perusahaan-perusahaan kuat," kata Staffan Normark, Sekretaris Tetap The Royal Swedish Academy of Sciences, seperti dikutip kantor berita Reuters.
The Royal Swedish Academy of Sciences menyebut Jean Tirole sebagai salah satu ekonom paling berpengaruh pada masa ini.
Ekonom dari Tolouse 1 Capitole University itu mendapat hadiah delapan juta crown Swedia atau sekitar 1,1 juta dolar AS untuk kontribusinya pada ilmu ekonomi.
"Utamanya dia telah memperjelas bagaimana untuk memahami dan mengatur industri dengan sedikit perusahaan kuat," kata lembaga pemberi penghargaan Nobel.
The Royal Swedish Academy of Sciences menyatakan banyak industri didominasi oleh sejumlah kecil perusahaan besar.
Tanpa regulasi pasar monopoli semacam itu sering menghasilkan kondisi yang tidak diinginkan secara sosial seperti harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga yang seharusnya berdasarkan ongkos produksi, atau perusahaan yang bertahan dengan menutup masuknya perusahaan baru dan perusahaan yang lebih produktif.
Sejak pertengahan 1980an Jean Tirole meneliti kegagalan-kegagalan pasar semacam itu.
Menurut lembaga itu, analisisnya tentang perusahaan-perusahaan dengan kekuatan pasar memberikan teori tunggal dengan landasan kuat tentang pertanyaan kebijakan sentral: bagaimana seharusnya pemerintah menghadapi merger dan kartel dan bagaimana pemerintah mengatur monopoli.
Sebelum Tirole, para peneliti dan pembuat kebijakan mencari prinsip umum untuk semua industri. Mereka menganjurkan kebijakan sederhana, seperti pembatasan harga untuk pelaku monopoli dan larangan kerja sama antar pesaing namun mengizinkan kerja sama di antara perusahaan-perusahaan dengan posisi berbeda dalam rantai nilai.
Tirole secara teoritis menunjukkan bahwa aturan semacam itu bisa bekerja baik dalam kondisi tertentu tapi lebih banyak menimbulkan keburukan daripada kebaikan.
Pembatasan harga bisa memberi perusahaan-perusahaan dominan dengan motif kuat untuk mengurangi biaya tapi juga membiarkan keuntungan berlebihan.
Kerja sama penetapan harga di suatu pasar biasanya berbahaya tapi kerja sama pengumpulan paten bisa menguntungkan semua orang.
Penggabungan perusahaan dan pemasoknya bisa mendorong inovasi tapi juga bisa mendistrorsi persaingan.
Oleh karena itu, regulasi dan kebijakan persaingan yang paling baik seharusnya secara berhati-hati disesuaikan dengan setiap kondisi spesifik industri.
Dalam serangkaian artikel dan bukunya, Jean Tirole telah menyampaikan kerangka umum untuk merancang kebijakan semacam itu dan menerapkannya di sejumlah industri, mulai dari telekomunikasi sampai perbankan.
Dengan wawasan baru itu, pemerintah bisa lebih baik dalam mendorong perusahaan-perusahaan kuat lebih produktif dan pada saat yang sama mencegahnya melukai pesaing dan pelanggan.
Tirole mengaku "sangat tergerak" dengan penghargaan yang juga disebut Sveriges Riksbank Prize in Economic Sciences in Memory of Alfred Nobel tersebut.
Alfred Nobel (1833-1896) lahir di Stockholm, Swedia. Dalam wasiat terakhirnya, penemu dan pebisnis Alfred Nobel menyatakan seluruh peninggalannya harus digunakan untuk memberikan penghargaan bagi mereka yang memberikan manfaat bagi kemanusiaan (www.nobelprize.org)
Stockholm, Swedia (ANTARA News) - Ekonom Prancis Jean Tirole dianugerahi Hadiah Nobel bidang Ekonomi oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia Senin ini.
Hadiah Nobel bidang Ekonomi adalah satu-satunya hadiah Nobel yang aslinya tidak tercantum dalam wasiat Alfred Nobel. Kategori ini diadakan pada 1968 oleh bank sentral Swedia demi merayakan hari jadi ke-300 tahunnya.
Selama hampir satu dekade terakhir, 18 dari 20 penerima Nobel Ekonomi selalu berasal dari Amerika Serikat, termasuk seorang Amerika-Israel.
Berikut ini adalah semua peraih Hadiah Nobel Ekonomi sejak diberikan pada 1969:
2014: Jean Tirole (Prancis)
2013: Eugene Fama, Lars Peter Hansen and Robert Shiller (AS)
2012: Alvin Roth and Lloyd Shapley (AS)
2011: Thomas Sargent and Christopher Sims (AS)
2010: Peter Diamond and Dale Mortensen (AS) and Christopher Pissarides (Siprus-Inggris)
2009: Elinor Ostrom and Oliver Williamson (AS)
2008: Paul Krugman (AS)
2007: Leonid Hurwicz, Eric Maskin and Roger Myerson (AS)
2006: Edmund S. Phelps (AS)
2005: Thomas C. Schelling (AS), Robert J. Aumann (AS-Israel)
2004: Finn Kydland (Norwegia), Edward Prescott (AS)
2003: Robert F. Engle (AS), Clive W.J. Granger (Inggris)
2002: Daniel Kahneman (Israel-AS) and Vernon L. Smith (AS)
2001: George Akerlof (AS), A. Michael Spence (AS), Joseph Stiglitz (AS)
2000: James Heckman (AS), Daniel McFadden (AS)
1999: Robert Mundell (Kanada)
1998: Amartya Sen (India)
1997: Robert Merton (AS), Myron Scholes (AS)
1996: James Mirrlees (Inggris), William Vickrey (AS)
1995: Robert Lucas Jr (AS)
1994: John Harsanyi (AS), John Nash (AS), Reinhard Selten (Jerman)
1993: Robert Fogel (AS), Douglass North (AS)
1992: Gary Becker (AS)
1991: Ronald Coase (Inggris)
1990: Harry Markowitz (AS), Merton Miller (AS), William Sharpe (AS)
1989: Trygve Haavelmo (Norwegia)
1988: Maurice Allais (Prancis)
1987: Robert Solow (AS)
1986: James Buchanan (AS)
1985: Franco Modigliani (AS)
1984: Richard Stone (Inggris)
1983: Gerard Debreu (AS)
1982: George Stigler (AS)
1981: James Tobin (AS)
1980: Lawrence Klein (AS)
1979: Theodore Schultz (AS), Arthur Lewis (Inggris)
1978: Herbert Simon (AS)
1977: Bertil Ohlin (Swedia), James Meade (Inggris)
1976: Milton Friedman (AS)
1975: Leonid Kantorovich (Uni Soviet), Tjalling Koopmans (AS)
1974: Gunnar Myrdal (Swedia), Friedrich von Hayek (Inggris)
1973: Vassily Leontief (AS)
1972: John Hicks (Britain), Kenneth Arrow (AS)
1971: Simon Kuznets (AS)
1970: Paul Samuelson (AS)
1969: Ragnar Frisch (Norwegia), Jan Tinbergen (Belanda)