Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Rencana Dahlan Iskan Jika Pensiun Menteri

Bisnis.com, JAKARTA--Menteri BUMN Dahlan Iskan siap kembali menjadi pengusaha pemula jika tidak lagi terpilih sebagai menteri pada pemerintahan Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Meneg BUMN Dahlan Iskan
Meneg BUMN Dahlan Iskan

Bisnis.com, JAKARTA--Menteri BUMN Dahlan Iskan siap kembali menjadi pengusaha pemula jika tidak lagi terpilih sebagai menteri pada pemerintahan Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla.

"Saya sudah siap menjadi pengusaha pemula lagi, bergelut pada bidang usaha yang sama sekali baru yang belum pernah saya coba," kata Dahlan pada peresmian "Rumah Mandiri Inkubator Bisnis" di Jakarta, Jumat.

Rumah Mandiri Inkubator Bisnis didirikan PT Bank Mandiri Tbk sebagai wadah berkumpulnya wirausaha muda yang ingin mengembangkan kewirausahaan di Tanah Air.

Tahap awal, inkubator bisnis ini diikuti 14 orang peserta yang merupakan finalis program Wirausaha Muda Mandiri (WMM), Mandiri Young Technopreneur (MYT), dan Mandiri Bersama Mandiri periode 2012-2013.

Pada kesempatan itu, Dahlan dan puluhan wirausahawan muda mendengarkan langsung testimoni tiga peserta yang berhasil meningkatkan omset di atas 200 persen dalam setahun, masing-masing pada bidang usaha ayam boiler, tea spa dan teknologi pakan ternak.

"Saya salut melihat para peserta ini, meskipun masih berusia muda tapi sudah bisa memutuskan diri menjadi pengusaha," ujarnya.

Menurut Dahlan, seorang pengusaha harus siap jatuh bangun, siap kecewa, hingga siap ditipu berkali-kali.

"Saya sudah 8 tahun lalu meninggalkan bisnis dan dilanjutkan oleh anak saya. Sekarang akan mulai berusaha kembali, jadi saya akan menjadi peserta di Rumah Mandiri Inkubator Bisnis," kata Pendiri Jawa Pos Group itu disambut tepuk tangan para tamu.

Dahlan mengaku, saat memutuskan menjadi seorang "sociopreneur" butuh mentor agar proyek-proyek sosialnya langsung berhasil dengan baik.

"Sociopreneur" adalah pengusaha yang menjalankan bisnis dengan membangun dan mengembangkan komunitas agar lebih berdaya tapi dikelola secara korporasi, tapi harus menguntungkan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Fajar Sidik
Sumber : antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper